Kabupaten Temanggung – Setiap organisasi maupun komunitas pada dasarnya tentu memiliki sebuah misi yang hendak diaktualisasikan oleh seluruh anggotanya. Hal ini merupakan sebuah keniscayaan yang menjadi pemersatu pikir serta mengkonfigurasi fokus pergerakan sebuah organisasi maupun komunitas itu sendiri. Komunitas Juang sebagai wadah yang tersusun secara sistematis serta memiliki sistem yang terintegrasi, tentu juga memiliki cara untuk mewujudkan misi dari serta untuk anggotanya, salah satunya dengan menstimulasi tumbuh dan berkembangnya kemandirian ekonomi.
Bertempat di Banyu Tarung, Temanggung, Seorang Calon Kader Juang bernama Anisa Ayu Cahyani memulai langkahnya dalam membangun kemandirian ekonomi dengan membuka usaha yang bergerak di kuliner, utamanya Gorengan. Alasan utama memilih usaha ini adalah tingginya permintaan konsumen, mengingat kebiasaan masyarakat yang memasukkan menu tersebut sebagai kewajiban santapnya.
Ditemui di kediamannya, sosok wanita yang kerap disapa Anisa ini menuturkan tentang strategi utama yang mesti dihadapinya dalam mengelola usaha. “Ketekunan dan keuletan mesti diperhatikan. Kita mesti memperhatikan selera dari konsumen supaya terus mendapatkan atensi. Pada titik tertentu, kita juga mesti mempunyai kesabaran yang tinggi, pasalnya permintaan konsumen cenderung fluktutaif,” tutur Anisa.

Lebih lanjut, Anisa juga berharap jikalau pemuda saat ini harus mulai memperhatikan aspek entrepreneurhip. Bidang ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan serta muaranya dapat membentuk kemandirian ekonomi. Pemuda saat diharapkan juga mampu menganalisa atas selera serta trendsetter yang menjadi realitas dinamika pasar. Dengan hal ini, maka ide tentang produk dapat terabstraksikan untuk kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan kegiatan wirausaha.
“Memulai usaha tentunya membutuhkan semangat perjuangan. Eskalasi kecil yang terus berkembang ini tentu lebih baik daripada membuka usaha yang besar tapi mengalami stagnasi. Tantangan kita adalah bagaimana mengelola usaha dengan management yang optimal, supaya proses produksi tetap berjalan,” tambah Anisa.
Berbekal kemampuan dan keahlian serta tempaan atas dinamika di lapangan, kini usaha yang dijalankan oleh Anisa mampu mendulang omzet minimal lima puluh ribu rupiah. Baginya, nominal ini tidak terlalu penting daripada segala pengetahuan yang didapatkan melalui pengalaman di lapangan. Inilah yang nantinya menjadi bekal untuk mengembangkan usaha sehingga rangenya lebih luas. Di sisi lain, jika hal ini dapat terealisasikan, tentu implikasinya dapat membuka lapangan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat.
Koresponden: Enggar dan Zidan