Kabupaten Temanggung – Pasangan Cagub-cawagub Jateng, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) semakin mendapat tempat di hati rakyat. Pada Sabtu (23/11), Andika-Hendi mendapat dukungan penuh dari masyarakat Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Kedu.
Berlatar kegiatan ‘Jalan Sehat Perkasa’ yang diinisiasi oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto, ratusan masyarakat hadir dengan gegap gempita memeriahkan acara.
Selain untuk menjaga kebugaran jasmani, mereka juga menyatukan tekad untuk ikut serta memenangkan Andika-Hendi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jateng dan Agus-Nadia (ADADIA) sebagai Bupati-Wakil Bupati Temanggung.
Yunianto menyampaikan kepada Tim Derap Juang jika animo masyarakat Temanggung terhadap Paslon Andika-Hendi sangat tinggi.
“Jika dilihat, memang sangat banyak. PR-nya kemarin karena kita start-nya tidak lebih awal. Tetapi, setelah rekom turun dan didaftarkan, semua bergerak, berderap, dan bergotong royong. Struktur Partai, relawan, simpatisan all out memenangkan,” paparnya.
Hasil gotong royong dari kader Partai, relawan, dan simpatisan itu juga membuahkan hasil yang baik. Yunianto menjelaskan, secara statistik, elektabilitas Andika-Hendi mampu bersaing dengan kompetitor.
“Secara keseluruhan di Jateng, Pasangan Andika-Hendi unggul. Di Temanggung, kita bersaing ketat. Insyallah, dengan gotong royong, bergerak terus turun ke bawah, dan menyatu dengan masyarakat, maka kemenangan bisa kita jemput bersama,” terangnya.
Terkait dengan isu adanya cawe-cawe politik di Pilkada 2024, Yunianto menghimbau supaya seluruh pihak tidak terprovokasi. Apabila memang ditemukan pelanggaran proses Pilkada, ia meminta masyarakat untuk merekam dan melaporkan.
“ASN, birokrasi, TNI-Polri, termasuk Pejabat Daerah berdasarkan Putusan MK terbaru tentunya harus netral, tidak boleh intervensi terhadap proses politik Pilkada, karena dilarang dan ada unsur pidana apabila terbukti melanggar. Tentu kita harus jaga kondusivitas, jangan terprovokasi. Apabila ditemukan, mari kita rekam, kita laporkan. Jangan sampai Pilkada ini tidak berjalan demokratis dan Luber-Jurdil,” tutupnya.
Koresponden: Enggar