Aktualisasikan Visi Komunitas Juang Guna Tingkatkan Religiusitas Balita dan Anak

0
Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung, Salatsa Apriati Kartika Sari

Kabupaten Temanggung – Sosok Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung bernama Salatsa Apriati Kartika Sari dikenal sebagai pribadi yang agamis dan nasionalis. Mempunyai pandangan dan wawasan yang luas tentang ilmu agama menjadikan nuraninya terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam mengabdi kepada Ibu Pertiwi.

Dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut serta mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, perempuan yang biasa disapa Tika ini tengah mengaktualisasikan panggilan nuraninya dalam rangka memberikan edukasi agama kepada balita dan anak-anak. Ia merealisasikan cita-citanya tersebut dengan menjadi seorang pengajar, tepatnya di Taman Pendidikan Al-Qur’an yang berlokasi di Jatipurno, Wonogiri.

Keinginan Tika ini didasari pada sebuah analisa sosial bahwasanya generasi penerus bangsa mulai kehilangan jati diri dan identitasnya. Fenomena ini terjadi karena  arus globalisasi yang mengikis setiap sendi kehidupan masyarakat. Sila “Ketuhanan yang Maha Esa” dalam Pancasila mulai tergeser sebagai dampak budaya materialisme serta sekulerisme yang menumpangi arus globalisasi. Kenyataan ini bagi sebagian masyarakat dianggap sebagai sebuah pembaharuan dan kemajuan kehidupan, padahal ada esensi kehidupan berbangsa dan bernegara yang rusak akibat nilai sekuleristik.

Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung, Salatsa Apriati Kartika Sari

Hal inilah yang memanggil nurani Tika untuk berperan aktif dalam memberikan pencerahan dan penyadaran khususnya balita dan anak-anak yang akan mewarisi api perjuangan bangsa.

“Saya merasakan perubahan sosial yang signifikan akibat arus globalisasi. Banyak muda-mudi yang akhirnya meninggalkan sisi religi dalam kehidupan. Itulah yang menjadi alasan dibalik keinginan saya untuk merubah realitas yang ada. Apalagi hal ini selaras dengan Visi Komunitas Juang, Melu Memayu Hayuning Bawono, utamanya Bawono Langgeng,” tutur Tika.

Calon Kader Juang Kabupaten Temanggung, Salatsa Apriati Kartika Sari

Di sisi lain, Tika sebenarnya juga memiliki kekhawatiran atas generasi muda yang mempunyai pandangan sempit terkait agama. Tidak jarang seseorang menabrakkan pemahaman agama tekstual terhadap realitas kehidupan yang plural dan kontekstual. Jika tidak ada langkah progresif-harmonis dalam menanggulanginya, tentu hal ini bisa berdampak terhadap disintegrasi bangsa, terlebih Indonesia adalah bangsa yang heterogen dan majemuk.

Oleh karenanya, Tika juga mempunyai strategi untuk memberikan penyadaran dan pencerahan atas tanggung jawab manusia kepada tanah air dan bangsanya, karena hal ini merupakan konfigurasi atas aktualisasi pengabdian kepada Tuhan sebagaimana yang telah dicetuskan Bung Karno melalui Dedication of Life-nya.

Koresponden: Enggar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here