Kabupaten Wonosobo – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menghadiri undangan acara yang di selenggarakannya oleh KNPI. Giat ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Hotel Dafam Wonosobo. Kamis, (28/10/21).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Afif Nurhidayat didampingi okeh Dandim dan Kapolres beserta Kepala Dinas Pendidikan Kab. Wonosobo. Adapun giat ini dikonsep sebagai sarasehan dan refleksi terhadap Hari Sumpah Pemuda dengan tema ‘Merawat Kebhinekaan, Menangkal Radikalisme’.

Afif Nurhidayat sangat mengapresiasi atas terselenggaranya giat tersebut. Dengan mengundang seluruh lapisan organisasi kepemudaan di Kab. Wonosobo, hal ini diharapkan mampu membawa dampak yang signifikan. Seluruh pemuda Kab. Wonosobo merupakan generasi penerus bangsa yang akan memegang estafet kepemimpinan negeri dengan dilandasi rasa persatuan dan kesatuan.
“Pemerintah tentunya akan selalu hadir memberikan arahan-arahan dan pencerahan serta informasi dan edukasi. Karena saat ini kondisi masih Pandemi Covid-19, kita lebih banyak bersentuhan dengan media sosial,” sambut Bupati Afif Nurhidayat
Kondisi demikian tentu menjadi tantangan tersendiri mengingat media sosial mesti digunakan secara bijak. “Oleh sebab itu, edukasi mengenai Literasi Digital menjadi penting bagi kita semua agar tidak ada keluarga atau masyarakat Wonosobo yang tersesat jalan karena tidak melek, tidak bisa memanfaatkan media sosial dan akhirnya tersesat di jalan,” tambahnya.
Afif Nurhidayat juga menuturkan tentang tantangan media sosial yang mesti dihadapi masyarakat. “Media sosial bisa digunakan sebagai media komunikasi dan penyaluran edukasi. Namun, hal ini juga bisa menjadi ancaman bahaya bagi kita, seperti halnya ada berita masuk kita tidak periksa dulu faktanya, tapi langsung dishare. Hal ini tentu bisa menimbulkan suatu permasalahan,” tuturnya.
Pihaknya juga menginginkan tumbuh dan berkembangnya solidaritas sosial diatas keberagaman kepercayaan maupun budaya masyarakat. Semangat Sumpah Pemuda ini diharapkan menjadi landasan spirit untuk menciptakan stabilitas dan harmonisasi kehidupan masyarakat. Ia mencontohkan salah satu bentuk toleransi di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar yang diprediksi akan menginspirasi kehidupan masyarakat di wilayah lain.
Koresponden : Hildan