
Kabupaten Jepara – Kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kyai Mojo dan Ujungbatu di Kabupaten Jepara semakin memprihatinkan.
Pantauan tersebut di lakukan oleh Komisi D DPRD Kab. Jepara di Rusunawa Kyai Mojo menunjukkan bahwa bagian luar bangunan sudah banyak mengalami kerusakan. Cat dinding mengelupas, dan beberapa bagian dinding terlihat retak. Kamis (13/02/2025).
Melihat kondisi ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Jepara meminta alokasi anggaran untuk pemeliharaan kedua rusunawa tersebut. Hartaya menjelaskan bahwa sejak pertama kali dibangun, hanya Rusunawa Kyai Mojo yang pernah mendapatkan pemeliharaan. Itupun dilakukan pada tahun 2019 dan hanya mencakup Blok A.
Sementara itu, kedua rusunawa memiliki total lima blok, yaitu Blok A, B, dan C di Rusunawa Kyai Mojo, serta Blok D dan E di Rusunawa Ujungbatu.
Dalam peninjauan Komisi D DPRD Jepara, menemukan sejumlah kerusakan serius. Di antaranya kebocoran di langit-langit kamar dan balkon besi yang sudah keropos.
Andi Rohkmat selaku Ketua Komisi D DPRD, mengatakan kondisi ini sudah sangat memprihatinkan.
“Kami melihat langsung kondisi bangunan lima lantai ini. Di lantai dua saja sudah ada kebocoran di kamar-kamar. Ini sangat mengganggu penghuni, bukan hanya dari air hujan, tetapi juga dari pembuangan air di atasnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi ini bukan hanya memerlukan pemeliharaan, tetapi rehabilitasi total.
“Melihat kondisi seperti ini, pemeliharaan saja tidak cukup. Diperlukan rehabilitasi besar dengan anggaran yang memadai,” ujarnya.
Andi memperkirakan anggaran rehabilitasi untuk Rusunawa Kyai Mojo bisa mencapai Rp 500 juta agar lebih layak huni.
“Paling tidak Rp 500 juta, karena cat sudah mengelupas dan balkon besi sudah keropos. Ini berbahaya, apalagi jika ada anak-anak penghuni yang bermain atau menjemur pakaian,” tuturnya.
Ia berharap masalah ini dapat dibahas dalam RAPBD 2026 untuk dialokasikan anggaran revitalisasi.
“Rusunawa ini harus menjadi fasilitas yang layak bagi masyarakat. Kami harap dalam pembahasan RAPBD 2026, ada anggaran yang cukup untuk revitalisasi,” pungkasnya.
Agus Budianto