Kabupaten Wonosobo – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Tengah, Muhammad Isnaeni turun ke bawah menyapa warga masyarakat Tologadelem, Wringin, Kecamatan Kertek dalam acara sosialisasi ‘Media Tradisional’. Dalam acara tersebut, Muhammad Isnaeni juga turut mengajak Wakil Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Sofwan D Ardyanto serta Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan pentingnya eksistensi media tradisional sebagai sarana untuk berkomunikasi dan wujud local wisdom yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Secara teoritis, Media Tradisional merupakan sarana yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain baik menggunakan lisan, tulisan, maupun gerakan. Kata ‘Media’ ini mempunyai imbuhan ‘Tradisional’ yang memiliki arti bahwasanya komunikasi antar masyarakat tersebut menggunakan sebuah perantara yang memang sudah menjadi tradisi dan adat istiadat di dalam masyarakat. Untuk itu, kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat tentunya dapat dimasukkan ke dalam katagori Media Tradisional, karena mempunyai nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan melalui gerakan, utamanya tarian.

Semarak sosialisasi yang dibingkai dalam pagelaran seni ini mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Para pemuda, jajaran pemangku kebijakan di tingkat desa, tokoh masyarakat, hingga kelompok pegiat seni yang tergabung dalam ‘Barisan HOK-YA’ wilayah Kalikajar ikut hadir pada acara ini. Selain untuk melihat nilai estetika pada kesenian daerah, tentu mereka ingin belajar mengenai pentingnya Media Tradisional dan managemen pengelolaannya sehingga bisa terus eksis di tengah konstelasi zaman yang semakin dinamis.
Dalam sambutannya, Muhammad Isnaeni yang juga merupakan sosok KomandanTe Bintang Tiga itu mengungkapkan bahwa sebagai wakil rakyat, maka dirinya mempunyai tanggung jawab untuk ikut memberikan kontribusi positif kepada masyakarat, termasuk melalui edukasi di bidang seni. Menurutnya, kesenian tradisional yang merupakan salah satu wujud dari local wisdom merupakan aspek pembentuk jati diri bangsa. Dengan demikian, maka eksistensinya harus terus diperhatikan oleh seluruh masyarakat, karena ketika ditinggalkan, maka jati diri bangsa Indonesia akan ikut terancam.
Karena Sosialisasi Media Tradisional ini memiliki muara yang positif untuk masyarakat, khususnya dalam pengembangan seni dan budaya, Afif Nurhidayat menegaskan bahwa Pemkab Wonosobo akan mendukung program tersebut. Ia juga menyebut bahwa sejauh ini antara Muhammad Isnaeni dan Pemkab Wonosobo telah terjalin komunikasi yang harmonis untuk saling bersinergi membangun masyarakat yang sadar akan pentingnya konservasi seni dan budaya.

Sementara itu, Sofwan D Ardyanto menjelaskan bahwa terdapat makna filosofis dibalik penamaan kelompok pegiat seni yang tergabung pada Barisan HOK-YA ini. Dituturkan olehnya bahwa ‘barisan’ merupakan hal penting yang mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia. Misalnya di penggalan lirik lagu ‘Di Timur Matahari’ Karya W.R Soepratman, yakni Marilah Mengatur Barisan Kita yang mengandung arti bahwa segala sesuatu yang menjadi bagian dari akivitas organisasi maupun kelompok di dalam masyarakat harus berbaris dan terkoordinir dengan baik.
Tak lupa, Sofwan D Ardyanto menyampaikan kepada peserta kegiatan jika urgensi penerapan makna barisan dalam dunia seni dan budaya adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan. Ketika berada di dalam barisan, maka komunikasi ketika terdapat tantangan dan hambatan pada pengembangan seni budaya akan lebih muda tertangani. Akan tetapi, apabila sebuah kelompok atau organisasi tidak melaksanakan konsep barisan, maka yang terjadi adalah tidak adanya tindaklanjut, mengingat antar elemen di dalamnya terdapat kerenggangan komunikasi.
PDI Perjuangan sebagai Partai politik yang berlandaskan Pancasila serta idee-idee Bung Karno diterangkan juga olehnya memiliki tekad dan komitmen dalam merapatkan barisan, khususnya pada pengembangan seni budaya. Trisakti Bung Karno salah satunya menekankan pada poin Berkepribadian dalam Berkebudayaan, artinya perlu ada sebuah gerakan yang terkoordinir untuk konservasi dunia seni dan budaya. Implikasi lebih lanjut, maka diperlukan adanya barisan di mana antar elemen saling bergotong-royong, saling bersinergi mewujudkan cita-cita Bung Karno di atas.
Tim Editor