Yunianto Terima Kunjungan Lapangan Dewan Juri IGA

0
Foto: Kunjungan Dewan Juri IGA Disambut Ketua DPRD Temanggung, Yunianto

Kabupaten Temanggung – Ketua DPRD Temanggung, Yunianto menerima kunjungan validasi lapangan dewan juri Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia di Pendopo Pengayoman, Jumat (2/12/2022).

Berdasarkan data, dari 580 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, Temanggung telah masuk dalam 12 besar dan berada pada peringkat ke-6 IGA yang nantinya oleh Kemendagri akan diambil 10 besar nominator.

Foto: Yunianto Sebut Produk Lokal Harus Dikembangkan untuk Membangkitkan Roda Perekonomian Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, Yunianto menyampaikan harapannya Temanggung dapat meraih peringkat pertama pada ajang penghargaan ini mengingat kondisi di lapangan sesuai dengan apa yang telah dipresentasikan sebelumnya.

Yunianto juga menambahkan bahwa di luar dari konteks penilaian IGA, apa yang dilakukan oleh Pemkab Temanggung dapat dijadikan sebagai langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di tengah tantangan kebangkitan ekonomi melalui inovasi-inovasi visioner dalam pengelolaan kepentingan publik.

“Terdapat tantangan yang mesti kita sikapi dengan bijak, khususnya dalam kontekstualitas di mana stabilitas ekonomi harus dipelihara dan diwujudkan. IGA adalah ajang yang juga kita optimalkan untuk mengembangkan produk lokal, harapannya adalah nanti masyarakat bisa lebih sejahtera. Pemkab Temanggung selama ini menunjukkan dedikasi tersebut dan memang perlu kita tingkatkan dari waktu ke waktu,” ungkap Yunianto yang juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung tersebut.

Adapun inovasi yang menjadi unggulan dari Temanggung dalam ajang IGA adalah Shibiru, yakni produk pewarna alami yang berasal dari tanaman Indigo Strobilanthes Cusia dan limbah tanaman bakau sehingga ramah lingkungan. Produk ini banyak ditanam di daerah Wonoboyo yang juga menjadi lokasi kunjungan lapangan dewan juri IGA.

“Kita punya konsepsi bahwasanya harus relevan antara kebangkitan ekonomi yang progresif serta sustainable development yang konservatif. Shibiru ini adalah jawabannya, karena yang pertama adalah ramah lingkungan. Kedua, bahan dasarnya ini adalah dari limbah yang tidak terpakai kemudian dioptimalkan. Outcome-nya, kami harap masyarakat bisa merasakan kemandirian ekonomi setelah diproduksi massal nanti,” tandas Yunianti.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here