Kota Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Mas Hendi melakukan dropping 5.400 liter Minyak Goreng dalam kemasan untuk dijual kembali oleh pedagang di Pasar Bulu. Mas Hendi berharap, dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang bersama PT. Rajawali Nusindo tersebut, dapat mengatasi permasalahan kelangkaan Minyak Goreng yang saat ini banyak dikeluhkan.
Mas Hendi mengatakan, hari ini ada 5.400 liter didistribusikan di Pasar Bulu. Sebelumnya, sudah ada 3 titik pasar yang juga didistribusikan rata-rata sebanyak 5.400 liter. Direncanakan, operasi pasar ini akan berjalan secara berkelanjutan sampai stok Minyak Goreng tidak menjadi persoalan lagi. Maka dari itu, untuk distribusi Minyak Goreng kemasan dari Rajawali Nusindo ini juga diminta untuk bisa dilakukan seminggu dua kali, di berbagai pasar yang ada di Kota Semarang.
Mas Hendi memastikan, apabila ketersediaan Minyak Goreng dengan harga terjangkau di Kota Semarang masih dalam kategori aman, sehingga tidak ada antrian panjang dalam pembelian Minyak Goreng seperti di daerah lain. Maka dari itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi kondisi ini. Terlebih hingga kemudian mengarah pada perilaku panic buying.
“Saya mengingatkan, jika terjadi panic buying, maka kondisi yang dihadapi bisa lebih sulit lagi, karena menyebabkan permintaan dan harga pasar semakin meningkat. Stoknya Alhamdulillah terjamin, ada Rajawali Nusindo di setiap pasar, ada Bulog di setiap kecamatan dan itu dilakukan secara kontinyu. Jadi, atas nama Pemerintah dan masyarakat Kota Semarang, saya ucapkan terimakasih. Semoga, masyarakat tidak panik dan terlalu risau,” tuturnya.
Mas Hendi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang menyakinkan, jika pemerintah dari tingkat pusat hingga kota selalu mengupayakan keamanan terkait kebutuhan pokok masyarakat. Dimana, salah satunya di Kota Semarang dengan menggandeng PT. Rajawali Nusindo, dengan mendistribusikan Minyak Goreng sesuai harga standar, yaitu, menjual ke pedagang seharga Rp. 13.500,- untuk dijual kembali seharga Rp. 14.000,-.
“Kita ini lagi sama-sama menghadapi Pandemi Covid-19. Semoga, kawan-kawan pedagang tetap bisa berjualan dan mendapat keuntungan sedikit. Kalau mau ambil keuntungan sedikit, sehingga masyarakat mampu berbelanja dan memiliki daya beli produk,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Hendi juga meminta Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, untuk menjaga kebersihan pasar termasuk di Pasar Bulu. Eskalator, dimintanya untuk tetap menyala dan lantai kosong harus dikerjasamakan dengan komunitas, agar pasar bisa semakin hidup dan ramai.
Koresponden : WP – Didik