Kabupaten Demak – Bersama teman-teman Radio Suara Kota Wali (RSKW) FM, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Demak, Tatiek Soelistijani melakukan talkshow membahas pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarkan oleh seluruh sekolah di Kab. Demak.
Tepatnya adalah pada Jumat (25/02/2022), bertempat di Gedung RSKW FM, politisi yang juga Ketua Komisi C DPRD Demak itu mengulas seluruh inovasi yang digagas oleh jajaran anggota Legislatif di Kab. Demak menyambut PTM menyeluruh ini.

Kendati demikian, ia juga menekankan, untuk kebijakan ini harus bermuara penuh pada identifikasi yang dilakukan dengan melihat bagaimana grafik perkembangan Covid-19 di Kab. Demak. Olehnya, ia juga mengajak seluruh pihak sekolah untuk turut menuangkan ide dan gagasannya menghadapi situasi sulit saat ini.
“Kita ketahui, bahwa pandemi Covid-19 ini belum usai. OIehnya, kita memang memprioritaskan PTM seluruhnya ini berlangsung. Namun kita juga harus paham, bagaimana implementasi program tersebut bermuara pada grafik perkembangan Covid-19,” ucap Tatiek.
Oleh karena itu, sebagai salah satu sikap yang direkomendasikan oleh Tatiek adalah setidaknya vaksinasi bagi seluruh peserta didik telah tuntas. Kemudian dari pihak sekolah pun dapat memberi kelonggaran bagi peserta didik yang terindikasi sakit; baik ringan maupun sedang.
Kemudian ia juga memiliki ide, bahwa dapat melakukan rapid test berkala, menyiapkan skema ruang kelas yang sesuai prokes. Selanjutnya Tatiek juga berharap, PTM dapat dilakukan di ruang terbuka, dan setiap peserta didik ingin memasuki ruang kelas dapat dilakukan senam bersama hingga pemberian subsidi vitamin.
“Kita harus paham, bahwa negara-negara lainnya seperti Denmark, Polandia, dan lain sebagainya telah menerapkan PTM di ruang kelas hingga melakukan senam dan pendistribusian vitamin. Sehingga ini yang dapat kita coba, untuk selanjutnya memperketat dengan penyediaan tempat cuci tangan, sabun, hand sanitizer, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia juga meneguhkan, apabila semua itu dapat dilakukan dengan koordinasi dan sinergitas baik bersama seluruh stakeholder. Sehingga pada hal ini setiap sekolah tidak terbebani secara mandiri, serta dapat bergotong royong dengan berbagai pihak.
Koresponden : Hana – Rahmad