Kuatkan Fikir, Kader Banteng Siap Entaskan Stunting di Jawa Tengah

0

Kota Semarang – DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Tahun Anggaran 2022. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp, M.Kep, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Ir. Bambang Wuryanto, M.BA, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp, M.Kep, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi, sampai dengan DPRD Kab/Kota se-Jawa Tengah, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dari PDI Perjuangan se-Jawa Tengah, Kepala BKKBN Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K), serta Struktural DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, dilaksanakan di Aula Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (18-19/2/2022).

Dalam giat tersebut, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Agustina Wilujeng Pramestuti, yang mewakili Ketua DPD menyampaikan, 20 tahun kedepan ditargetkan, Indonesia, khususnya di Jawa Tengah harus mampu memberantas stunting. Pihak juga menambahkan, kerugian akibat stunting di Indonesia mencapai 2-3 % bruto.

Rangkaian kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Tahun Anggaran 2022 diikuti oleh Kada/Wakada dari PDI Perjuangan, serta Anggota Fraksi PDI Perjuangan se-Jateng

“Pada 2021, BKKBN ditetapkan sebagai pejuang dalam percepatan penurunan angka stunting dengan target kinerja turun 14% di tahun 2024 mendatang. Tentunya BKKBN tidak bisa kerja sendirian. Seluruh Kader Partai harus membantu dalam hal penanganan stunting. Sebab, Kepala BKKBN merupakan Kader PDI Perjuangan,” ungkap Agustina Wilujeng, yang juga Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.

Agustina juga mengungkapkan, Ketua Umum Partai, Hj. Megawati Soekarnoputri memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penanganan stunting. Bahkan secara khusus sebagai implementasi, serta komitmennya dalam penanganan stunting, pada 27 Januari 2022, Ketua Umum Partai telah mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas Gotong Royong Bebas Stunting untuk Kesejahteraan Rakyat.   Maka, Agustina mengajak kepada seluruh Kader Partai yang ada di Jawa Tengah, untuk bersama-sama dalam menuntaskan kasus stunting.

“Kondisi stunting Jawa Tengah, jumlah angka stunting sebesar 229.338 dari total 2.576.744 balita. Angka stunting paling tinggi berada di Kab. Banjarnegara, sejumlah 12.572 balita. Sedangkan, angka stunting paling rendah berada di Kota Semarang, dengan jumlah 1.369,” imbuhnya.

Pihaknya juga menjelaskan, penanganan angka stunting akan efektif apabila diintegrasikan dengan penuntasan angka kemiskinan. Dari data BPS tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah dari 2019-2021 mengalami kenaikan, dengan rincian, tahun 2019 sebesar 10%, tahun 2020 naik menjadi 11,4%, dan tahun 2021 naik menjadi 11,79%.

Artinya, jumlah angka stunting balita di Jawa Tengah juga ikut naik. PDI Perjuangan Jawa Tengah merupakan partai pemenang Pemilu. Sebanyak 21 Kepala Daerah di Jateng adalah Kader PDI Perjuangan, serta sebanyak 505 Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi, dan juga DPRD Kab/Kota. Tentunya, ini menjadi peluang bagi PDI Perjuangan dalam ikut menekan angka stunting, khususnya di Jawa Tengah.

“Kekuatan kita dalam proses pemenangan elektoral dengan sistem KomandanTe Stelsel yang tersebar di seluruh Jawa Tengah menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo mengatakan, dalam upaya menekan angka stunting, perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pernikahan. Hasto berharap, adanya rencana yang matang dalam mempersiapkan prosesi pernikahan.

Dalam hal ini, lanjut Hasto, masyarakat yang ingin melangsungkan pernikahan, tidak hanya melakukan pre wedding saja, namun juga harus melakukan pre konsepsi, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, mekanisme dan sosial terhadap kesehatan Wanita, maupun usia produktif yang berencana untuk hamil.

 “Penyebab stunting diantaranya, wanita di bawah usia 20 tahun sudah melahirkan, serta wanita di atas usia 35 tahun masih melahirkan bayi, kecuali bagi yang sudah pernah melahirkan di atas usia 20 dan di bawah 35 tahun. Selain itu, melahirkan bayi yang terlalu sering juga menjadi penyebab stunting. Sebab, jarak anak yang telalu dekat akan mengakibatkan kurangnya perhatian orangtua kepada anak,” tuturnya.

Hasto mengaku, pihaknya melaksanakan mandat dari Ketua Umum Partai, Hj. Megawati Soekarnoputri dalam penuntasan kasus stunting, khususnya di Jawa Tengah. Maka, pihaknya membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sampai di tingkat desa yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.

Hal ini tentunya juga diperlukan dukungan dan gotong royong dari seluruh Kader Partai di Jawa Tengah, baik yang berada di jajaran Eksekutif, Legislatif, serta Struktural Partai, agar penanganan kasus stunting di Jawa Tengah segera terwujud. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat kepada PDI Perjuangan akan semakin bertambah, berkat kerja nyata dan keberhasilan dari seluruh Kader Partai di Jawa Tengah dalam menuntaskan kasus stunting.

Tim Editor    

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here