Kabupaten Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi mengapresiasi kegiatan pameran foto Sejarah Purbalingga, yang digelar oleh Historia Perwira. Dalam hal ini, Bupati Tiwi menyampaikan ucapan terimakasih kepada komunitas Historia Perwira yang telah menyelenggarakan kegiatan ini untuk menggali kesejarahan Purbalingga.
“Kegiatan seperti ini diperlukan untuk belajar dari peristiwa masa silam, agar diambil pelajaran dalam rangka perbaikan ke depan. Kalau kata Bung Karno, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tutur Bupati Tiwi, yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Tri Gunawan Setiadi, di Kedai Pojok, Senin (20/12/2021).

Bupati Tiwi, yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga menambahkan, salah satu ruangan di kedai yang terletak di Taman Kota Usman Janatin itu diubah menjadi galeri yang memajang foto-foto sejarah Purbalingga. Sebanyak 30 bingkai foto sejarah ditampilkan dalam gelaran bertajuk “Kisah Sedjarah Purbalingga dalam Bingkai Foto”.
Sementara itu, Founder Historia Perwira, Gunanto Eko Saputro mengungkapkan,“pameran ini diselenggarakan secara swadaya sebagai salah satu sumbangsih kami untuk mengungkap kesejarahan Purbalingga, sekaligus meramaikan Hari Jadi Kab. Purbalingga ke-191,” ungkapnya.
Foto-foto yang disajikan berasal dari berbagai sumbe, seperti Nationaal Archief Belanda, Tropen Museum, Koninklijk Instituut voor Taal en Volkenkunde (KITLV), serta situs-situs Belanda yang menggambarkan berbagai peristiwa yang ada di Purbalingga.
“Foto-foto kami rangkai dan diberikan narasi, sehingga para penunjung bisa membayangkan kondisi Purbalingga saat itu,” imbuh Gunanto.
Foto story yang ditampilkan diantaranya, tentang patroli-patroli serdadu Belanda, sabotase pejuang di Bobotsari, berbagai macam gambaran kondisi sosial budaya di Purbalingga saat itu, bangunan-bangunan ikonik dan bersejarah, beserta ceritanya juga ada gambar-gambar aktivitas dan interaksi prajurit ‘Negeri Kincir Angin’ itu dengan masyarakat ‘Bumi Perwira’.
Eko Putu Soehudi, salah satu pengunjung pameran menyebutkan, pameran foto ini membuka wawasan tentang sejarah kota kelahirannya. Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik.
“Foto-foto ini sebagian besar baru saya lihat, apalagi dijelaskan ceritanya oleh Mas Igun dari Historia Perwira, sehingga lebih memahami. Saya berharap, kegiatan seperti ini bisa lebih banyak lagi dilaksanakan. Generasi muda dan anak-anak kita perlu dipahamkan mengenai sejarah, jangan sampai mereka tidak tahu mengenai sejarah tanah kelahirannya sendiri,” pungkasnya.
Koresponden : Agung