Kabupaten Temanggung – Bertempat di Wisma Atlet, DPC PDI Perjuangan Temanggung menyelenggarakan giat Musyawarah Anak Cabang (Musancab). Giat yang diikuti oleh jajaran Pengurus Anak Cabang serta Ranting dari Kec. Bejen, Kec. Candiroto, dan Kec. Parakan kali ini merupakan rangkaian terakhir yang kemudian menuntaskan formasi struktural di dua puluh kecamatan se-Kab. Temanggung, Senin (6/12/2021).
Musancab sendiri pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk memberikan pendidikan politik kepada kader struktural sehingga nantinya setiap tindakan yang dilakukan di lapangan dapat relevan dengan program kepartaian. Di sisi lain, hal ini juga diorientasikan untuk membangun persamaan konsepsi sehingga barisan Partai menjadi lebih solid dalam rangka mengemban tugas ideologis.

Selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto SP mengungkapkan bahwasanya Musancab ini dilaksanakan untuk mengorganisir struktural Partai. Soliditas dan solidaritas kader menurutnya menjadi poin utama yang harus diaktualisasikan secara inklusif. Bagaimanapun juga, kondisi internal yang harmonis serta dilandasi dengan spirit kegotong-royongan ini nantinya bisa dikonversikan untuk menciptakan perubahan yang progresif dan representatif dengan kondisi masyarakat.
“Musancab ini dilaksanakan secara periodik. Di dalamnya terdapat amanah ideologis bagi kader struktural yang nantinya harus diaplikasikan secara komprehensif. Setelah formasi struktural terbentuk, Langkah strategis selanjutnya adalah menumbuhkan soliditas dan solidaritas. Yang harus kita tekankan adalah nilai kegotong-royongan ini nantinya mampu dilaksanakan dalam melaksanakan sebuah program. Hulu dan muara perjuangan kita sebagai kader Partai adalah rakyat, utamanya Kaum Marhen,” ungkap Yunianto.
Soliditas dan solidaritas bagi kader Partai tentunya menjadi sebuah keniscayaan yang harus teraktualisasikan. Selain sebagai syarat untuk merealisasikan sebuah program kepartaian, hal ini juga merupakan bentuk refleksi filosofis lambang yang dimiliki oleh Partai tersebut.
“Banteng memiliki rasa kesetiakawanan dan senantiasa berada dalam satu barisan. Lambang ini sudah ada semenjak Sarekat Islam berdiri kemudian diperjuangkan lebih intensif oleh Bung Karno melalui PNI. Sebagai anak ideologisnya, kita mesti turut memberikan kontribusi dalam perjuangan, senantiasa memberikan pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Wakil Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sofwan D Ardyanto.
Lebih lanjut, dirinya juga mengharapkan giat Musancab ini dapat memberikan pemahaman bagi kader Partai terkait hal yang bersifat elektoral. Bagaimanapun juga, sistem KomandanTe yang diterapkan menjelang kontestasi politik 2024 adalah langkah ideal sehingga nantinya jumlah perolehan suara dapat meningkat.
“Sistem KomandanTe ini meminimalisir adanya kompetisi internal dari setiap calon. Sebagaimana Banteng, fungsi tanduk adalah bertarung atau bersaing dengan lawan, bukan kemudian dijadikan alat untuk membuktikan kehebatan antar teman. Sistem ini sangat potensial untuk menambah perolehan suara sehingga nantinya aspirasi masyarakat dapat kita perjuangkan lebih optimal, mengingat tugas ideologis kita adalah menambah tenaga kaum Marhen,” pungkas Sofwan D Ardyanto.
Koresponden : Enggar – Zidan