Tegas! Hendi Larang Mudik Lokal

0
Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi

Kota Semarang – Polemik terkait persepsi seputar mudik lokal di wilayah aglomerasi pada masa lebaran ditanggapi secara tegas oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Dirinya menekankan bahwa di Kota Semarang tidak mengenal istilah mudik lokal, atau sama artinya dengan melarang semua aktifitas mudik di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Hendi pun tetap kekeuh bahwa aturan tersebut sudah final baginya, untuk dapat mencegah potensi penularan Covid-19 yang mungkin dapat dibawa oleh pemudik.

“Selama rentang waktu larangan mudik yang ditentukan, dia tetap harus di Semarang. Karena kalau Pemerintah Pusat tanpa pengecualian, Pemerintah Provinsi juga tanpa pengecualian, lalu kalau kita ada pengecualian kan nggak elok. Kita memperhatikan hal yang lebih besar supaya tidak terjadi sebaran Covid yang lebih meluas karena orang-orang dari luar datang ke wilayah tersebut,” tutur Hendi.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi

Pengetatan tersebut juga ditegaskan Hendi berlaku bagi jajarannya di Pemerintah Kota Semarang. Baik ASN maupun Non ASN tetap dilarang keluar dari area Kota Semarang, bahkan bagi pegawai yang setiap hari tinggal di luar kota Hendi meminta untuk tinggal sementara di Kota Semarang selama periode mudik. “Siapapun orang yang bekerja di Pemerintah Kota Semarang selama dilarang mudik dia harus ada di Kota Semarang meskipun dia tinggal di luar,” ujar Hendi, Jumat (7/5/2021).

Sementara itu terkait ibadah Sholat Ied, Hendi justru menghimbau agar mushola dan masjid untuk menggelar sholat Ied. “Semua mushola dan masjid yang ada di kampung saya minta untuk mengadakan sholat Ied, supaya pilihannya yang deket itu banyak,” ungkapnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi

Dengan pilihan lokasi sholat Ied yang banyak di sekitar tempat tinggal warga, Hendi berharap akan mencegah potensi kerumunan di satu atau dua titik sholat di tempat terbuka. Dirinya pun mengaku sudah berkomunikasi dengan KH Ahmad Darodji, Ketua MUI Jawa Tengah agar tak mengadakan sholat di area luas dan terbuka seperti lapangan atau Simpang Lima namun berada di dalam masjid.

Demi mengantisipasi kerumunan saat malam takbiran, Hendi juga menegaskan agar warga tak melakukan aktivitas takbiran keliling. Pasalnya, menurut dia situasi pandemi masih belum pulih sehingga meminta agar warga dapat saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain. “Kalau takbirnya di mushola atau masjid ya udah di situ aja tidak usah keliling-keliling,” pungkas Hendi.

Koresponden: Didik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here