Kabupaten Brebes – Kader PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, Asep Sopari (55) bersama istrinya War’atun (50), tidak menyangka olahan makanannya yang berbahan tomat akan digemari masyarakat. Mereka setiap harinya memproduksi makanan bernama Torakor, singkatan dari Tomat Rasa Korma. Yaitu buah tomat yang diolah menyerupai kurma. Baik bentuknya, warnanya, hingga rasanya.
Asep dan War’atun adalah warga Desa Dukuhwringin RT23/RW10, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Kini di momen Ramadan, keduanya kebanjiran pesanan untuk menstok toko oleh-oleh di Pantura Brebes-Tegal, Selasa (27/4/20201).

Wa Asep panggilan akrabnya Asep Sofari menceritakan ketika bersama istrinya merintis usaha Torakor sejak 2013. Ketika itu ia masih bekerja sebagai petani bawang dan tomat. Lalu pada saat harga tomat anjlok, ia kepikiran untuk membuat olahan makanan dari tomat. Namun usaha tidak langsung berhasil, sempat gagal hingga 10 kali lebih, seperti terlalu manis ataupun hasilnya pecah-pecah.
“Sudah lama, semenjak saya masih di kelompok tani. Saya pikir supaya nilai jualnya nambah gimana, akhirnya saya coba-coba,” kata Wa Asep,
Wa Asep mengatakan, Torakor tersebut merupakan makanan yang murni menggunakan tomat. Tidak ada pemanis buatan maupun pengawet. Bahan yang digunakan hanya tomat dan gula. Usahaannya pun sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
“Ini namanya Torakor, tomat rasa korma. Jadi dibuat dari buah tomat segar diolah menjadi kurma tanpa biji,” ujarnya.
Wa Asep mengatakan, penjualan Torakor semasa Ramadan meningkat drastis. Banyak permintaan untuk digunakan sebagai menu berbuka puasa maupun sahur. Termasuk untuk menstok di swalayan dan toko oleh-oleh.
“Dalam sehari produksinya sebanyak 10 kilogram sampai 20 kilogram tomat. Kalau harganya beragam, yang seperempat kilogram itu Rp 20 ribu, setengah kilogram Rp 40 ribu, dan 1 kilogram Rp 80 ribu,” pungkasnya.
Koresponden: RiRi
sangat meninspirasi bagi kalangan muda untuk memulai usaha, inovasi baru mantappp