Kabupaten Banjarnegara – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Sri Ruwiyati mengajak warga masyarakat khususnya di Dapil 10 (Banjarnegara, Purbalingga, dan Kebumen) untuk tetap melaksanakan budaya hidup sehat saat pandemi Covid-19.
Gerakan ini khususnya dilakukan menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa sekolah di Jawa Tengah melalui sejumlah Stasiun Radio. Karena menurutnya, tentu persyaratan mutlak adalah dengan melaksanakan dan menaati peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan (5M) secara benar. Oleh karena itu, hal ini harus segera dikomunikasikan kepada masyarakat secara masif, sehingga pada saat pelaksanaannya akan sesuai dengan yang diharapkan.
Sri Ruwiyati yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu berharap warga masyarakat dapat sadar akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sehingga mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah penyebaran penyakit menular.
Kemudian memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, Sri Ruwiyati berpesan kepada seluruh jajarannya dan khususnya masyarakat di tiga kabupaten untuk senantiasa menjaga imun tubuh dengan mengonsumsi makanan yang baik (bergizi), membiasakan berolahraga dengan teratur, dan selalu berpikir positif.
“Saat kita berpuasa, tentu olahraga kita pilih yang ringan-ringan saja. Bahwa salah satu cara efektif menjaga imun adalah mengonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga,” ujarnya pada Koresponden Derap Juang, Kamis (15/4/2021).
Politisi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan kepada publik untuk selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga puasa yang dijalankan dapat diterima oleh Allah SWT dan menegaskan untuk mari bersama-sama menjaga iklim kondusif serta melakukan kegiatan-kegiatan yang positif selama bulan suci Ramadhan.
Koresponden : Krisna
terima kasih ibu , semoga pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang di harapkan, saya sebagai warga masyarakat tentunya sangat mendukung apalagi anak anak sudahh lama tidak belajar secarang langsung di sekolah, karena menurut saya belajar di rumah khususnya untuk anak anak usia dini kurang efektif