Cerita Singgih, dari Karyawan Ayam Potong Sampai Beternak Burung Murai Batu

0
Foto: Ketua Ranting Giri Tengah, Singgih Rahmadi

Kabupaten Magelang – Pada saat ini, memelihara burung menjadi hobby sebagain masyarakat. Akan tetapi, jarang yang menjadikan hobby tersebut dimanfaatkan jadi ladang penghasilan. Kicaunya yang merdu dan indah, membuat setiap orang akan kepincut jika mendengarnya. Hal ini dialami ketika Koresponden Derap Juang Kab. Magelang, berkunjung di rumah Ketua Ranting PDI Perjuangan Giri Tengah, Kec. Borobudur.

Singgih Rahmadi (41 tahun), Ketua Ranting Giri Tengah, menekuni bisnis ternak burung Murai Batu pada Februari 2017. Awalnya ketika bekerja di rumah produksi ayam potong di Kab. Sleman, ia cuma iseng-iseng melihara burung Murai Batu buat jadi sampingan dan di posting lewat Facebook. Ternyata peminatnya cukup besar, sampai ke luar Pulau Jawa. Pada akhirnya, Singgih Rahmadi meninggalkan pekerjaanya dan fokus menekuni bisnis ternak burung Murai Batu.

“Awalnya saya posting di Facebook burung Muarai Batu usia 3 bulanan, lama- lama banyak peminatnya sampai luar Pulau Jawa. Dari situlah saya berhenti dari pekerjaan saya dan fokus mengurusi bisnis ternak burung Murai Batu,” kata Singgih Rahmad.

Kini burung yang di ternak singgih, sudah menjangkau pasar burung di Magelang, Jogja, Temanggung, hingga sampai Bali. Singgih juga merambah ke media sosial untuk memasarkan burung murai batunya. Ia juga membuka pintu, jika ada yang ingin belajar terkait perburungan Murai Batu.

“Untuk harganya, saya kondisikan dengan burung yang akan di beli oleh konsumen. Burung yang berumur 7 hari sampai 3 bulan, saya jual dengan harga Rp. 700 ribu – 1,5 juta Rupiah,” pungkas Singgih Rahmadi.

Koresponden: Denisa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here