Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, bahwa untuk saat ini gerakan Revolusi Mental belum selesai, bahkan baru mulai pada titik awal perjuangannya. Hal ini disampaikan langsung pada perayaan HUT ke-56 Provinsi Sulawesi Utara dan pembukaan Gebyar Milenial Revolusi Mental 2020 yang digelar di Manado, Rabu (23/9/2020).
“Saya tegaskan kembali, bahwa Revolusi Mental masih terus berjalan, Revolusi Mental belum selesai dan bahkan berada pada titik awal perjuangannya,” kata Mbak Puan, sapaan akrab Ketua DPR RI tersebut.

Mbak Puan juga menyampaikan, pada tahun 1957 Presiden Soekarno memperkenalkan konsep Revolusi Mental kepada bangsa Indonesia. Pada saat itu, Bung Karno mengatakan Revolusi Mental adalah gerakan hidup baru untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api.
Lalu 57 tahun kemudian atau pada tahun 2014, Indonesia diingatkan kembali tentang pentingnya konsep Revolusi Mental untuk diterapkan secara nyata. Mbak Puan menyampaikan, Revolusi Mental adalah gerakan nasional yang menekankan pada tiga nilai utama; yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong.
“Dengan mewujudkan Revolusi Mental, sejatinya kita sedang mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian,” ujarnya.
Politisi kelahiran Jakarta itu mengungkapkan, Indonesia membutuhkan Revolusi Mental untuk menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara, hingga menghadapi persoalan pandemi Covid-19.
“Karena itu, sejak saya masih menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, saya sudah tegaskan bahwa Revolusi Mental itu bukan sekadar program pemerintah yang biasa, melainkan harus menjadi sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental,” tambahnya.

Terkait Gebyar Milenial Revolusi Mental yang bersamaan dengan launching Aplikasi Assessment Milenial Revolusi Mental, Mbak Puan menyambut baik acara yang digelar di Sulawesi Utara, provinsi yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw tersebut. Mbak Puan berharap wilayah tersebut dapat ditetapkan sebagai Bumi Revolusi Mental.
“Karena itu, Revolusi Mental harus menjadi bagian dari kehidupan generasi muda Indonesia sejak awal. Sehingga nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong menjadi bagian tidak terpisahkan dari jati diri generasi muda. Revolusi Mental harus menjadi refleks generasi muda, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Penulis