Kabupaten Banyumas – Wakil Bupati Banyumas, Drs. Sadewo Tri Lastiono, M.M bersama Asisten Adminustrasi Umum Agus Nur Hadie, Kepala Dinas Perhubungan dan pejabat Pemkab Banyumas lainnya termasuk Camat Tambak dan Kades Buniayu mendatangi Ditjen Perkeretaapian Kemenhub pada Senin (10/07/2023). Kedatangan rombongan untuk memperjuangkan warga Desa Buniayu yang terisolir.
Menurut Sadewo yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyumas, ada keluhan 150 warga atau 40 kepala keluarga (KK) di RW 02, Desa Buniayu, Kecamatan Tambak yang terisolasi.

“Kami telah bertemu dengan Pak Dirjen Mohamad Risal dan mengajukan proposal pembangunan jembatan penyeberangan. Nantinya, jembatan tersebut bisa digunakan untuk membuka akses lebih cepat bagi warga, sekaligus untuk lalu lintas kendaraan,” katanya.
Sadewo yang juga Ketua PMI Banyumas menjelaskan pihaknya sudah mendapat titik terang, bahwa nantinya akan dibantu pembiayaan oleh Ditjen Perkeretaapian.
“Untuk alokasi anggarannya Rp. 7 milyar. Dari Pak Dirjen menyampaikan jika waktunya mencukupi, maka akan dibangun tahun sekarang. Tetapi, kalau tidak akan dijadwalkan tahun 2024 mendatang,” jelasnya.
Warga Dusun Buniayu saat ini tidak bisa lagi melewati jalur rel ganda dan harus memutar 3-4 kilometer untuk sampai ke sekolah, tempat ibadah, dan lokasi lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Buniayu, Masdar menjelaskan sejak ada rel ganda, warga tidak mungkin lagi menyeberang. Sehingga mereka harus memutar.
“Misalnya, kalau untuk ke tempat ibadah atau sekolah, harus memutar 3-4 km,” jelasnya.
Berkaitan permasalahan itu, ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membuat jembatan penyeberangan orang dan motor agar bisa melewati rel ganda tersebut.
Koresponden : Aim