Kabupaten Wonogiri – Bersih dusun merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat di Jawa khususnya. Tradisi bersih dusun hingga kini masih dilestarikan hampir di semua wilayah Wonogiri, salah satunya yaitu Dusun Gambangsari Belangan, Desa Gunungan, Kecamatan Manyaran. Kegiatan tersebut dipusatkan di Rumah Mbah Dalang Katmo Carito yang merupakan tokoh sesepuh di Dusun Gambangsari Belangan, Kamis (09/07/2023)
Turut dihadiri dalam acara tersebut Anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDI Perjuangan Mulyadi, S.E., M.M, Zakaria Anan selaku Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua, Kepala Desa Gunungan Widi Hastuti, kepala Dusun beserta RT/RW, dan seluruh masyarakat setempat.

Adapun rangkaian kegiatan bersih dusun Gambangsari Belangan diawali dengan kenduri dan pada malam hari dilanjut dengan kemitan. Disebut malam kemitan karena di dalamnya terdapat ‘kemit’ atau ‘uborampe’ yang terdiri dari ingkung (ayam panggang), lauk pauk, berbagai macam jenang, krowotan, dan sebagainya.
Hal tersebut sebagai bentuk sedekah bumi, wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Harapannya kehidupan yang dijalani oleh masyarakat Padukuhan Gambangsari Belangan selalu mendapatkan limpahan barokah, ketenteraman, dan kemakmuran hidup.
Dalam sambutannya, Mulyadi mengatakan sebuah desa yang maju dapat tercermin dengan kesatuan tekad dan tujuan dari seluruh elemen masyarakat terkait dengan program pembangunan.
“Dusun Gambangsari Belangan ini salah satu desa yang terkenal sangat guyub rukun. Satu komitmen yang sangat luar biasa, terbukti pada pemilu 2019 di TPS 14 Dusun Gambangsari Belangan PDI Perjuangan memperoleh suara 98%. Harapan kami, sebagai petugas Partai nantinya dapat semakin solid dan PDI Perjuangan Menang Spektakuler. Kesatuan inilah merupakan cikal bakal pembangunan wilayah yang harus kita perjuangkan,” ungkap Mulyadi.
Pada kesempatan itu, Zakaria Anan juga menambahkan akan terus bergandeng tangan dengan Mulyadi untuk mendukung apa yang menjadi program masyarakat.
“Terealisasinya suatu pembangunan pasti adanya rasa tanggung jawab, kepedulian, dan kerja sama antara pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang mempunyai tujuan yang sama,” pungkas Zakaria Anan.
Selanjutnya, kegiatan bersih dusun diakhiri dengan acara makan bersama yang menggambarkan keakraban masyarakat dan juga menyimbolkan kebersamaan.
Koresponden : Firfeb