Kabupaten Sragen – Pemkab Sragen menjadi tuan Rumah untuk Grand Opening peresmian serentak 7 Mall Pelayanan Publik (MPP) di Provinsi Jawa Tengah. Ketujuh MPP yang diresmikan oleh Mentri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan pimpinan eksekutif tertinggi di Jawa Tengah itu meliputi MPP Sragen, Demak, Pekalongan, Purbalingga, Semarang, dan Wonogiri, Senin (20/2/2023).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau yang akrab disapa Mbak Yuni dalam kesempatannya mengatakan jika MPP ini akan semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada publik dalam mengurus hal-hal yang berkenaan dengan administrasi kependudukan.
Setalah MPP Askara Bumi Sukowati dioprasikan sejak Desember 2022 lalu, leberadaan MPP inipun juga tidak pernah sepi dari masyarakat Sragen yang ingin mendapatkan pelayanan yang prima.
“MPP Sragen sengaja diberi nama MPP Askara Bumi Sukowati karena diharapkan bisa menjadi cahya bagi Bumi Sukowati, khususnya dalam pelayanan. Total, ada 1.418 jenis pelayanan sejak soft opening sampai sekarang. Tidak pernah sepi pengunjung, per hari mencapai 400 orang. Hingga sekarang, tercatat sudah 21.000 orang yang terlayani di MPP,” jelasnya
Lebih lanjut, Mbak Yuni menambahkan jika MPP menjadi salah satu ikhtiar Pemkab Sragen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Ke depan, MPP akan bertasformasi menjadi MPP digital, karena baginya digitalisasi adalah keniscayaan yang harus dihadapi. Cepat atau lambat, ASN sebagai pelayanan publik harus segera beradaptasi terhadap hal tersebut.
“Sekarang ini bukan masalah besar atau kecil gedung MPP, yang menang yang cepat. Maka, digitalisasi ini menjadi pilihan. Maka dari itu, MPP ini langsung bergerak menuju next level, ya itu MPP Digital,” imbunya
Terakhir, Mbak Yuni berharap MPP ini bukan sekedar gedung yang melayani, tapi akan berkembang menjadi layanan digital, sehingga akan lebih banyak nantinya masyarakat Sragen yang bisa dengan cepat mendapat layanan terbaik.
“Mudah-mudahan ke depan kita bisa segera berubah, tinggal posisi kita di mana. Birokrasi masa lalu atau birokrasi masa depan,” tandasnya.
Koresponden : Eky Ely