Kabupaten Cilacap – Tanaman mangrove menjadi sumber yang sangat jelas untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai dan darat. Dalam kesempatan ini, Ketua DPRD Kab. Cilacap, Taufik Nurhidayat menghadiri penanaman mangrove yang diadakan oleh Kodim 0703/ Cilacap. Hadir, Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, para asisten Kasdam, Danrem 071 beserta jajarannya, Forkopimda Cilacap, Ketua FKUB Cilacap, Ketua Persit beserta jajarannya, GM PLTU Bunton Adipala, BUMD, Tokoh Masyarakat, serta tamu undangan lainnya, Rabu (15/2/2023).
Saat melakukan penanaman mangrove yang berlokasi di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Taufik Nurhidayat mengatakan, bahwa manfaat hutan mangrove juga dapat membantu manusia dalam mendapatkan iklim dan cuaca yang paling nyaman untuk mencegah bencana alam.

“Melestarikan hutan mangrove adalah salah satu tindakan yang sangat tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka dari itu kampanye pelestarian hutan mangrove sering diberitakan, termasuk di Indonesia yang memilik hutan mangrove yang luas,” tutur Taufik Nurhidayat, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Cilacap.
Taufik menambahkan, selain untuk menjaga ekosistem perairan dan mencegah bencana alam, hutan mangrove juga memiliki manfaat lainnya. “Mungkin banyak dari kita yang selama ini tahu manfaat hutan mangrove hanya sebagai pencegah abrasi di daerah pesisir. Padahal, banyak manfaat hutan mangrove untuk lingkungan, flora, fauna dan masyarakat sekitarnya. Selain itu, hutan mangrove merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan dari sumber pencemaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, bahwa mangrove memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Kegiatan rehabilitasi menjadi sangat prioritas sebelum dampak negatif dari hilangnya mangrove ini meluas dan tidak dapat diatasi (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit.
“Dalam merehabilitasi mangrove yang diperlukan adalah master plan yang disusun berdasarkan data obyektif kondisi biofisik dan sosial,” pungkasnya.
Koresponden : Arsend