Yunianto Tegaskan Arti Penting Dunia Pendidikan

0
Foto: Giat Halalbihalal Yunianto dan Keluarga Besar Yayasan Al Kautsar

Kabupaten Temanggung – Pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Ketua DPRD Temanggung, Yunianto menggelar acara Halalbihalal bersama wali murid serta keluarga besar yayasan pendidikan Al Kautsar Temanggung.  Adapun giat yang dilaksanakan di Desa Caruban ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi yang lebih intensif sesama anggota keluarga yayasan, Jumat (13/5/2022).

Dalam sambutannya, Yunianto menuturkan jikalau Halalbihalal ini merupakan sebuah momentum yang tidak terlepas dari tradisi masyarakat. Adapun ia mengisahkan peran penting Bung Karno dan KH Wahab Hasbullah yang menginisiasi terselenggaranya tradisi Halalbihalal di Indonesia.

Foto: Yunianto Dorong Yayasan Al Kautsar Terus Memberikan Kontribusi Positif di Dunia Pendidikan

“Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia ini terjadi polarisasi politik yang luar biasa. Untuk itu, Bung Karno berkontemplasi bersama tokoh NU, KH Wahab Hasbullah hingga terciptalah acara Halalbihalal ketika Hari Raya Idul Fitri dengan tujuan saling memaafkan. Duduk dalam satu forum dan menjalin tali silaturahim ini kemudian menghasilkan integrasi nasional yang lebih erat,” tuturnya.

Selain itu, Yunianto menghaturkan rasa terima kasihnya kepada yayasan Al Kautsar yang selama ini telah memberikan kontribusi positif di bidang pendidikan. Ia berharap langkah tersebut terus ditingkatkan sehingga ke depan tidak sedikit generasi muda berkompeten lahir dari yayasan tersebut.

“Ini harus kita apresiasi, pasalnya yayasan Al Kautsar terus menunjukkan peranannya di bidang pendidikan. Dengan kata lain, yayasan ini ikut terlibat dalam mengaktualisasikan cita-cita nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu harus dipertahankan dan ditingkatkan prestasi ini sehingga nantinya banyak orang hebat terbentuk dari yayasan ini,” paparnya.

Tak lupa, Yunianto yang juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung mengajak yayasan Al Kautsar ini untuk terus melindungi anak didiknya dari bahaya infiltrasi ideologi, baik yang bersifat ekstrim kanan maupun kiri. Langkah ini menurutnya akan teraktualisasikan secara optimal apabila seluruh keluarga besar yayasan menanamkan sikap partisipatif.

“Karena sifat pendidikan ini sangat strategis, tentunya banyak nilai budaya asing yang mencoba masuk mengintervensi pemikiran anak didik. Apabila itu bertentangan dengan Pancasila, maka tentu saja implikasi lanjutannya adalah disharmonisasi sosial politik. Untuk itu, seluruh keluarga besar yayasan harus berpartisipasi dalam menghalau tata nilai dan budaya asing yang tidak relevan dengan Pancasila sebagai landasan hidup bangsa Indonesia,” tandasnya.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here