Kabupaten Temanggung – Pemkab bersama dengan DPRD Temanggung, jajaran OPD, Camat, dan seluruh pejabat publik hadir Ruang Sumbing Sindoro DPRD Temanggung dengan agenda Rapat Paripurna dan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI. Adapun agenda tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Temanggung, Yunianto SP, Jumat (16/08/2024).
Seluruh peserta rapat diajak untuk beretrospeksi dalam kepemimpinan presiden selama 10 tahun terakhir. Banyak lompatan yang telah dilakukan dalam hal pembangunan baik secara fisik maupun non fisik. Meskipun begitu, seluruh pihak diminta untuk terus berbenah diri, karena ke depan tantangan pembangunan jelas akan lebih rumit.
Yunianto dalam keterangannya kepada Tim Derap Juang menyatakan bahwa saat ini diperlukan inovasi yang output-nya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk itu, maka pemerintah daerah akan mendorong cita-cita tersebut dengan program dan kebijakan yang konkret.
“Jadi yang kita butuhkan ke depan adalah inovasi dalam hal apapun, termasuk pada pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Inovasi adalah cara supaya segala sesuatu bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu, maka pemerintah akan mendorong dengan kebijakan yang tepat guna, tepat waktu, serta tepat sasaran. Inovasi adalah cara untuk mengisi pembangunan nasional dengan mengoptimalkan apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,” ujar sosok Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung itu.
Ditanya terkait dengan berjalannya proses demokrasi, Yunianto menerangkan bahwa demokrasi merupakan sistem yang disepakati dan diakui oleh konstitusi. Berjalannya demokrasi tentu tidak-lah mudah, karena Indonesia memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Meskipun begitu, kedewasaan demokrasi harus selalu diwujudkan, sehingga kepentingan rakyat mampu terepresentasikan melalui pemerintahan yang sedang berjalan.
“Ada pepatah Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran harus selalu ditegakkan, sekalipun langit akan runtuh. Kalau bahasa Sansekerta Satyam Eva Jayate. Kemudian, pimpinan kami, Mbak Puan mengatakan jika berdemokrasi harus mengedepankan etika, termasuk di dalamnya siap untuk menang ataupun kalah. Di dalam demokrasi, yang diadu adalah ide dan gagasan, bukan sentimen. Kemudian, nanti rakyat yang menentukan dengan pilihan. Selebihnya, kita adalah bangsa Indonesia yang wajib untuk menjaga pesatuan dan kesatuan,” pungkasnya.
Koresponden : Enggar – Zidan
