Yunianto: Implementasikan Nilai-nilai Esensial Maulid Nabi

0
Foto: Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto

Kabupaten Temanggung – Ketua DPRD Temanggung, Yunianto mengatakan jika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H harus dijadikan momentum oleh masyarakat untuk merefleksikan arti uswatun khsanah atau keteladanan yang baik dalam diri manusia. Hal tersebut menurutnya tidak terlepas dari sisi historis-religius dari hari lahir Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal tersebut oleh seluruh umat muslim.

Baginya, Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan sekedar untuk mengenang sebuah peristiwa semata, melainkan juga terdapat pesan-pesan keagamaan yang dapat membawa kedamaian dan kemajuan bagi peradaban manusia. Sebagai contoh ia menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mampu membawa pencerahan serta berhasil membangun moralitas manusia yang saat itu tidak berperadaban.

“Bukan sekedar peristiwa yang dikenang, tapi esensinya juga harus kita maknai bersama. Nabi Muhammad SAW adalah tokoh yang luar biasa, mampu membawa pencerahan bagi kehidupan masyarakat kala itu. Di samping itu, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mampu membangun kembali tatanan masyarakat yang moralitasnya di zaman tersebut hancur. Spirit ini harus kita maknai dan kita teladani bersama, karena yang kita yakini di dalam diri Nabi Muhammad SAW ada uswatun khasanah, suri tauladan yang baik,” jelas Yunianto di kediamannya yang beralamat Desa Caruban, Kandangan, Sabtu (8/10/2022).

Lebih lanjut, Yunianto yang juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung ini mengungkapkan bahwasanya aktualisasi konkret atas keteladanan dari Nabi Muhammad SAW tersebut bisa diaplikasikan melalui jalur politik. Ia mengatakan bahwa antara agama dan kehidupan negara (politik) ini memiliki kesinambungan yang tak dapat dipisahkan.

“Aplikasi dalam dunia politik tentu bisa dilaksanakan. Misalnya, pendidikan politik itu bersifat mencerahkan masyarakat dan hal ini sesuai dengan nilai-nilai esensial Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian, membangun moralitas juga bisa kita implementasikan. Di Indonesia kita kenal istilah revolusi mental sebagai konsepsi politik untuk membangun karakter bangsa. Artinya, antara ajaran agama dan kehidupan negara itu hakikatnya harmonis, saling mengisi ruang dan tak bisa dipisahkan,” terangnya.

Terakhir, El KomandanTe Temanggung ini mengajak masyarakat Temanggung untuk senantiasa mempertebal keimanan, pasalnya ideologi sekulerisme menjadi ancaman yang nyata bagi bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa sekulerisme ini bertentangan dengan ajaran agama maupun ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.

“Nilai-nilai spiritual, religiusitas menjadi hal penting yang harus kita perhatikan bersama. Apapun agamanya, meningkatkan keimanan adalah kewajiban yang harus dilakukan dan dibarengi dengan sikap toleransi. Sekulerisme adalah bahaya yang nyata dan ini bertentangan dengan nilai-nilai agama maupun Pancasila sebagai ideologi kita,” tandas Yunianto.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here