Yunianto dan Pengabdian Politik untuk Rakyat Kecil

0
Yunianto
Foto: Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto Ketika Melaksanakan Rapat dengan Jajaran Pengurus DPD Partai Jateng

Kabupaten Temanggung – Politik adalah jalan pengabdian dan setiap manusia hakekatnya punya kewajiban untuk mengabdi kepada Tuhan, Tanah Air, dan Bangsa. Kalimat tersebut diutarakan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto. Ia merupakan tokoh politik yang kini juga tengah menjabat sebagai Ketua DPRD Temanggung.

Yunianto dikenal publik sebagai tokoh politik yang sangat dekat dengan kaum akar rumput. Mempunyai latar belakang sebagai kepala desa dan punya kompetensi di bidang pertanian membuatnya bisa memperjuangkan nasib rakyat secara komprehensif, terlebih masyarakat Temanggung memang menyandarkan hidup di sektor agraria.

“Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Kita kembali pada apa arti hidup, mestinya bisa memberi more value pada sekitarnya. Ini berarti kita harus punya jiwa pengabdian dan politik merupakan ranah yang tepat. Kenapa politik? Karena kebijakan dan keputusan politik bisa memberi aspek kebermanfaatan secara luas,” ujar Yunianto ketika ditemui Tim Derap Juang Temanggung di kediamannya, Kandangan, Minggu (28/01/2024).

Bagi Yunianto, nilai pengabdian di ranah politik sudah terbukti melalui program-program dari PDI Perjuangan. Citra Partai berlambang banteng moncong putih ini juga dekat dengan wong cilik. Bahkan, ia menegaskan jika seluruh kader Partai telah diinstruksikan untuk terus menambah tenaga Kaum Marhaen.

“Komandan kami, Pak Bambang Pacul menginstruksikan bahwa tugas pertama dan yang paling utama bagi kader adalah menambah tenaga kaum Marhaen. Ini adalah landasan pikir kita dalam melaksanakan aktivitas politik di lapangan, menjadi bukti bahwa PDI Perjuangan benar-benar bisa menghadirkan progres secara konkret,” tegasnya.

Menghadapi Pemilu 2024 nanti, Yunianto berpesan kepada masyarakat agar memilih pemimpin dan wakil rakyat yang sudah teruji serta menghadirkan bukti, bukan sekedar janji. Ia juga meminta masyarakat supaya tidak terperdaya oleh pragmatisme dan politik transaksional, karena hal itu bisa mencederai marwah demokrasi.

“Jangan sampai kemudian kita dibohongi oleh hoax, kampanye hitam, dan politik uang. Selain menyebabkan kisruh di masyarakat, sebenarnya ini juga akan merusak masa depan bangsa kita. Ingat, pemimpin dan wakil rakyat itu punya tanggung jawab moral untuk ngayomi, ngayemi, dan ngayani masyarakat di bawah. Itu bisa dilakukan ketika prosesnya juga menjunjung tinggi tata nilai dan norma,” pungkasnya.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here