Kabupaten Temanggung – Dalam rangka menyemarakan bulan suci Ramadan 1444H/2023 M, Ketua DPRD Temanggung, Yunianto bersama jajaran Forkopimda menggelar agenda Tarawih dan Silaturahmi (Tarhim) Keliling. Adapun agenda ini dijadwalkan akan dilakukan di seluruh 20 kecamatan se-Kabupaten Temanggung. Untuk agenda pertama, Tarhim Keliling dilaksanakan di Masjid Baitul Mutaqien, Dusun Gunung Kekep, Desa Kupen, Kecamatan Pringsurat.
Yunianto mengatakan jika Tarhim Keliling ini merupakan upaya untuk membangun bounding sekaligus harmonisasi sosial dengan masyarakat secara intens. Bagaimanapun juga, menurutnya antara pemerintah dan masyarakat perlu adanya komunikasi yang terjalin. Aspirasi dari masyarakat inilah yang nantinya bisa mewujudkan pembangunan yang representatif di Temanggung.
“Ini adalah bagian dari kita untuk senantiasa membangun kebersamaan dengan masyarakat. Kita semua mesti menyadari bahwa pembangunan di Temanggung adalah tanggung jawab bersama. Ketika kita intens, ada bounding yang terbangun. Harapan pemerintah kemudian terbentuk komunikasi yang baik secara dua arah, karena aspirasi dari panjenengan-panjenengan inilah yang akhirnya akan menjadi bahan utama bagi kami untuk merumuskan kebijakan yang representatif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yunianto yang juga merupakan sosok Ketua DPC PDI Perjuangan ini berpesan kepada masyarakat supaya di bulan suci ramadan ini senantiasa menciptakan kondusivitas. Masyarakat, utamanya pemuda boleh mengisi kegiatan bersama teman-temannya, tapi ditegaskan olehnya hal itu kemudian jangan sampai membuat keributan di tengah masyarakat.
“Kita adalah masyarakat yang majemuk, jadi saling toleransi satu sama lain itu perlu dijaga. Pesan saya, ciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, jangan sampai tercipta konflik, apalagi ini adalah bulan suci ramadan, bulan yang penuh ramadan. Khusus pemuda, ketika melakukan kegiatan di luar, jangan sampai terjadi tawuran, kerusuhan, miras dan narkoba, maupun kriminalitas yang lainnya. Sekali lagi, kita ingin masyarakat yang kondusif dan harmonis,” terangnya.
Yunianto kemudian menceritakan bahwa belum lama ini telah terjadi sebuah musibah berupa ledakan petasan di Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Bahkan, selain merugikan dalam material, beberapa orang juga akhirnya menjadi korban. Karena petasan ini berbahaya, maka pihaknya meminta masyarakat supaya belajar dari kejadian tersebut.
“Yang bisa kita petik dari peristiwa di tetangga kita itu adalah hikmahnya. Niat mereka adalah mencari keuntungan, mencari senang, tapi berakhir dengan musibah. Di Temanggung, kita harapkan tidak ada peristiwa semacam itu, karena begitu miris. Pihak keamanan, khususnya Polres Temanggung yang akan berkoordinasi dengan Polsek di masing-masing wilayah pasti akan bergerak juga untuk ikut terlibat dalam cipta kondisi yang kondusif. Jadi, jangan sampai kita terlena, ramadan adalah momen bagi kita untuk fokus ibadah baik melalui sholat, dzikir, tadarus, tarawih, maupun ibadah lainnya dengan tindakan, dengan menolong dan rajin bersedekah,” tandasnya.
Koresponden : Enggar – Zidan