Yunianto: Ansor-Banser Solid dan Konsisten Jaga Persatuan

0
Foto: Yunianto Bersama Jajaran Forkopimda Menghadiri Acara Peringatan Harlah Ansor Ke-89

Kabupaten Temanggung – Ketua DPRD Temanggung, Yunianto menghadiri Apel Hari Lahir (Harlah) 89 Ansor di Alun-alun Temanggung bersama dengan jajaran Forkopimda, jajaran PCNU, dan beberapa Banom NU. Adapun peringatan Harlah ini dimeriahkan oleh parade 1.000 drumband dan pembentangan bendera merah putih sepanjang 89 meter.

Dalam keterangannya, Yunianto menyampaikan selamat sekaligus memberikan apresiasi kepada Ansor-Banser yang selama ini telah menunjukkan sinergitas yang positif untuk Temanggung. Dua Banom NU ini terbukti aktif untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan, mampu untuk memberikan citra umat Islam yang berperadaban.

Foto: Parade 1.000 Drumband dari Ansor-Banser Temanggung

“Pertama saya mengucapkan selamat untuk Ansor-Banser, usia 89 tahun tentu merepresentasikan sebuah kedewasaan dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Ini sama halnya dengan di lapangan, di mana Ansor-Banser ini selalu menumbuhkan spirit kebangsaan, menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Keduanya adalah lambang dari gerakan Islam yang berperadaban, visioner tapi tidak lepas dari tata nilai dan norma,” paparnya, Sabtu (6/5/2023).

Lebih lanjut, Yunianto yang juga merupakan sosok Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung ini meminta agar Ansor-Banser terus mengaktualisasikan amar makruf nahi munkar. Salah satu hal yang bisa dilakukan di waktu terdekat adalah memberikan counter narration terhadap gerakan Islam fundamentalis yang intoleran. Ia meyakini jika intoleransi yang dilakukan oleh beberapa oknum dengan mengatasnamakan Islam merupakan gerakan yang salah dan patut untuk diluruskan.

“Karena ini musim politik, maka narasi-narasi liar bisa saja datang dan menghancurkan integrasi sosial yang telah terbangun. Untuk itu, Ansor-Banser jangan berdiam diri, beri edukasi kepada masyarakat terkait pandangan Islam yang menyejukkan, yang tidak terintervensi dengan kepentingan politik pragmatis-transaksional. Ingat, di Pemilu 2019 kita terpecah belah karena gerakan fundamentalis yang intoleran begitu massif di masyarakat,” terangnya.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here