Yunianto Ajak Perkuat Agama Dan Kesenian Dengan Kolaborasi

0
Foto: Ketua DPRD Temanggung, Yunianto

Kabupaten Temanggung – Ketua DPC PDI Perjuangan Temanggung, Yunianto memberikan perhatian penuh terhadap aspek religi yang dibarengi nuansa seni. Hal tersebut ditujukan sebagai upaya untuk membangun harmonisasi antara dogma agama dan praktik seni budaya yang berkembang di masyarakat.

Membuka acara Gebyar Rebana dan Tasyakuran di Dusun Krajan, Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Yunianto menuturkan bahwa di era aktual dibutuhkan adanya kompetensi untuk membangun kolaborasi antara agama dan seni. Selain sebagai media dakwah, hal tersebut juga nantinya bisa menghasilkan sajian estetika yang secara tidak langsung dapat menarik simpati dari masyarakat.

“Ada stigma yang menyatakan bahwa seni yang dipadukan dengan agama itu bid’ah. Akan tetapi yang harus dipahami secara komprehensif adalah niat dan praktiknya. Gebyar rebana seperti ini adalah media syiar sehingga nilai-nilai Islam yang penuh dengan kedamaian dan ketentraman dapat membumi di tengah kehidupan masyarakat,” tutur Yunianto.

Foto: Yunianto Berikan Bantuan Kepada Grup Rebana

Sosok Ketua DPRD Temanggung tersebut juga berkomitmen untuk memfasilitasi para pegiat seni dalam rangka mensyiarkan nilai-nilai keagamaan. Untuk itu, Yunianto mengharapkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada delegasi politik maupun delegasi pemerintahan di lingkup terkait.

“Kebutuhan di bidang seni harus kita akomodir. Silahkan masyarakat berpartisipasi aktif, sampaikan aspirasinya nantinya kita tindaklanjuti dengan program realistis. Ada pilar politik yang bisa menampung suara masyarakat. Bisa juga melalui delegasi pemerintah seperti dinas. Hal yang kami tekankan adalah seni dan agama bisa berjalan harmonis, saling menguatkan,” lanjut Yunianto.

Terakhir, Yunianto juga mengapresiasi terhadap partisipasi perempuan yang telah menunjukkan kontribusinya di bidang seni dan keagamaan. Menurutnya, hal tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga semakin luas masyarakat yang tersiram nuraninya dengan dalil-dalil agama.

“Perempuan berbicara dengan rasa, sama halnya dengan kesenian yang menekankan nilai estetika. Syiar agama dengan seni seperti rebana dan diikuti oleh para perempuan ini adalah wujud adanya kesetaraan gender. Di sisi lain, hal ini juga mengandung makna bahwa semakin banyak syiar yang dilakukan. Kita harapkan semakin banyak masyarakat yang tercerahkan tentang nilai-nilai agama sehingga kedamaian dan kesejahteraan dapat terealisasikan,” pungkas Yunianto.

Koresponden : Enggar – Zidan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here