Kota Semarang – PDI Perjuangan hari ini terus berbenah, menuju Partai pelopor dan Partai sehat, salah satu kuncinya adalah merapikan barisan, membentuk kader-kader yang mempunyai fighting spirit tinggi, tentu juga dalam rangka menyambut kemenangan spektakuler di tahun 2024.
Sebagai bagian dari kader dan petugas Partai pesan idoelogis ini coba diterjemahkan Wisda Pridatoe yang juga ditugaskan sebagai KomandanTe Bintang Dua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Tak hanya turun dan mendengarkan aspirasi di masyarakat, tapi juga berjuang untuk merealisasikan, bahkan ada cerita menarik disalah satu kampung di Kelurahan Sambiroto, Kota Semarang. Cerita tersebut terkait perbaikan jalan, terakhir perbaikan jalan sekitar 20 tahun lalu, itu pun gotong royong mandiri dari warga sekitar. Maka ketika akhirnya jalan tersebut dapat diperbaiki dengan layak, warga menyambut dengan baik dan bahagia.
“Sudah hampir 20 tahun, jalan belum pernah diperbaiki, dulu itu pun hasil dari swadaya gotong royong warga, matur nuwun hari ini sudah layak, sudah diaspal, matur nuwun mas wisda,” tutur Agus, warga setempat.
Wisda yang juga sebagai Wakil Sekretaris Internal DPC PDI Perjuangan Kota Semarang mengatakan, bahwa pada dasarnya politik adalah jalan berjuang, jalan mengabdi kepada masyarakat, dan PDI Perjuangan merupakan Partai aspirasi dari masyarakat.
“Politik sebagai alat berjuang, mendengarkan aspriasi rakyat, bagi PDI Perjuangan aspriasi rakyat kecil (wong cilik) lah yang harus diperjuangkan,” jelas Wisda.
Tim Editor
