Kota Semarang – Sejak peringatan HUT ke-48 PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri semakin kencang menggelorakan semangat rehabilitasi ekosistem pada berbagai wilayah di Indonesia. Wali Kota Semarang , Hendrar Prihadi yang juga kader PDI Perjuangan pun terus melakukan aksi penyelamatan lingkungan di wilayahnya.
Setelah menggagas gerakan penanaman rumput vetiver untuk meminimalisir potensi tanah longsor, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi terus konsisten melakukan penyelamatan lingkungan di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah.
Ini terlihat saat Hendi melakukan tebar benih 47.400 benih ikan Nila dan Karper di Kali Semarang, serta menggandeng PT. Jasa Raharja untuk menanam 40 pohon pule dan 60 pohon tabebuya dengan diameter 10-15 cm.
Ketua DPC PDI Perjuangan itu berharap penebaran benih ikan ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat dan mau memelihara lingkungan sungai di Semarang. Dulu Kali Semarang dikenal sangat kumuh, bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai WC terpanjang di dunia. Namun saat ini, Kali Semarang sudah bersih, lebih sehat, dan terlihat indah. “Mudah-mudahan dengan tebar benih ikan ini lingkungannya semakin baik,” ujarnya.
Di sisi lain, Hendi berharap kegiatan tersebut dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Semarang. ” Kalau sudah besar, masuk masa panen bisa jadi kolam pancing, dibuat lomba pancing, bisa menunjang pariwisata. Sekarang biarkan ikan-ikan berkembang dulu,” katanya.
Perihal penanaman pohon yang dilakukan bersama PT. Jasa Raharja, Hendi menjelaskan jika pohon tersebut tumbuh berkembang dengan baik, maka tidak hanya berfungsi dari segi ekologis lingkungan sebagai penyerap karbondioksida, namun juga menambah estetika.
Hendi juga mengajak masyarakat Semarang untuk menanam pohon, tanaman buah atau tanaman lain yang mendatangkan banyak manfaat. “Penghijauan tidak pernah salah. Kita akan dapat manfaatnya, oksigen gratis, kenyamanan dan keindahan. Apalagi kalau tanaman buah. Kita dapat bonus buahnya. Maka kepada seluruh warga kota Semarang, ayo kita perbanyak menanam,” ujarnya.