Kabupaten Banjarnegara – Dalam rangka mendorong keberanian desa untuk menentukan gagasan pembangunan desa berbasis potensi desa dan tipologi masyarakatnya, Wahju Djatmika, AL.BS.,S.E., selaku KomandanTe Dapil I, yang juga Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, bekerjasama dengan Lembaga Strategi Nasional (LSN) menyelenggarakan pertemuan dengan tema,”Membangun Desa Kawasan”. Giat tersebut dilaksanakan di Aula Balai Desa Tungguro, Kecamatan Sigaluh.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Syarief Aryfa’id, selaku Direktur Lembaga Strategi Nasional, serta 12 Kepala Desa dari Kecamatan Sigaluh, Madukara, Banjarmangu, serta Mandiraja.

Wahju Djatmika menyampaikan, pertemuan ini dalam rangka untuk mendorong, sekaligus menjembatani para Kepala Desa di setiap kecamatan yang berada di Kab. Banjarnegara, untuk lebih fokus terhadap program pembangunan desa yang berpihak pada rakyat.
“Dampaknya dapat dirasakan warga, terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, diperlukan penyelarasan dengan rencana program kebijakan prioritas pembangunan Pemkab Banjarnegara 2023 yang mengarah pada Banjarnegara Mbangun Desa Sejahterakan Petani dan Banjarnegara Bela UMKM, Mengembangkan Pariwisata,” tuturnya.
Wahju Djatmika menambahkan, untuk dua hal tersebut perlu ada masterplan atau rencana utama desa yang baik. Artinya, sesuai dengan kebutuhan/potensi desa masing. Sebab, dengan masterplan, desa dapat mengarahkan kemana program tersebut dapat diajukan untuk mendapatkan alokasi dana, baik Kab., Provinsi, maupun Pusat.
Sementara itu, Syarief Aryfa’id, selaku Direktur Lembaga Strategi Nasional menjelaskan, pertemuan, sekaligus diskusi ini dalam rangka mendorong keberanian desa untuk menentukan gagasan pembangunan desa berbasis potensi desa dan tipologi masyarakatnya.
“Kami melihat, selama ini proses perencanaan pembangunan desa pendekatannya masih sangat konvensional atau masih mengedepankan Bagito Bagidiel, yang sama halnya dengan bagi rata bagi adil. Namun, belum fokus dan lokus pada pembangunan desa, berdasarkan potensi dan isu-isu strategis di desa,” ungkapnya.
Syarief yang juga sebagai pengurus GMNI Yogyakarta mendorong para Kepala Desa, harus cerdas dan tangkas dalam merumuskan program pembangunan desa, berdasarkan potensi desa dan tipologi masyarakatnya.
“Jadi intinya, membangun sebuah sistem perencanaan berbasis kawasan pedesaan. Kami siap membantu atau mengawal. Sementara, sejumlah Kepala Desa yang hadir mengakui, bahwa selama ini banyak program yang tumpang tindih. Maka dari itu, saya meminta, agar pertemuan ini menjadi forum diskusi yang berkesinambungan,” tutupnya.
Koresponden : Chrisna
Sudah saatnya perencanaan n realisasi Pembangunan berbasis karakteristik desa, Krn itu lebih efektif dan tepat guna sesuai kebutuhan dan potensi lingkungan setempat.