Kabupaten Kebumen – Pemkab Kebumen terus berjibaku mengentaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Pada tahun ini stunting ditargetkan mampu ditekan mencapai 11,50 persen.
Hadirnya bantuan anggaran pusat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentu menjadi angin segar untuk bersama berkolaborasi menyatukan tekad memerangi stunting. BKKBN tahun ini setidaknya akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 14 miliar untuk penanganan stunting.
“Tentu kami menyampaikan terima kasih adanya bentuk intervensi berupa dukungan anggaran untuk penanganan stunting. Ini merupakan bentuk sinergitas, kolaborasi bersama mewujudkan komitmen menekan angka stunting,” ucapnya, Senin (14/2/2022).
Rista menyebutkan, angka kasus stunting di Kabupaten Kebumen dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir cenderung mengalami penurunan. Tercatat, pada tahun 2020 kasus stunting sekitar 15,34 persen. Prosentase itu terbilang menurun dibanding 2019 yakni sebesar 19,6 persen.
“Ditargetkan di tahun 2022, angka kasus stunting menurun hingga 11,50 persen,” tuturnya.
Meski begitu, Wabup Kebumen mengungkapkan masih terdapat kendala yang dihadapi untuk optimalisasi menekan angka stunting di tengah Pandemi Covid-19. Antara lain keterbatasan anggaran di OPD karena rasionalisasi dan refocusing. Selain itu adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang berdampak pada program tidak berjalan optimal.
“Masih menyisakan pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama untuk mewujudkan Kebumen zero stunting. Kita target bisa mencapai angka dua digit,” jelasnya.
Koresponden : Red