Kabupaten Kendal – Bahaya Stunting atau kurang gizi pada anak mendapat perhatian serius oleh Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Tuti Nusandari Roosdiono. Terlebih di masa Pandemi seperti sekarang ini, pihaknya mengingatkan pentingnya pemberian ASI eksklusif di awal kelahiran anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Tuti N Roosdiono saat mengisi acara dialog interaktif melalui teleconverence dalam acara sosialisasi GERMAS dalam penurunan Stunting dan Covid-19, Sabtu (13/8/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula DPC PDI Perjuangan Kab. Kendal tersebut, dihadiri oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Kendal, Drs. Akhmat Suyuti, S.H., M.H. Menurut Tuti N Roosdiono, kondisi yang terjadi saat ini, kebanyakan para ibu hamil sibuk atau lupa dalam menjaga kesehatan tubuh. Akibatnya, setelah proses persalinan, ASI tidak dapat keluar seperti yang semestinya, sehingga bayi kurang mendapatkan asupan gizi sempurna karena harus diganti menggunakan susu formula.

Tuti juga mencontohkan di eranya dulu, ibu hamil rutin menggunakan minyak kelapa minimal satu kali dalam sehari. Upaya tersebut dipercaya memiliki banyak manfaat antara lain, menjaga kesehatan kulit, memudahkan saat proses melahirkan, meningkatkan produksi, serta melancarkan ASI.
“Sekarang kebanyakan ibu-ibu sibuk. Dulu memberi minyak kelapa sehari sekali. Mungkin ibu-ibu hamil bukannya tidak mau menggunakan minyak kelapa, namun tidak diberi tahu atau belum mendapat sosialisasi terkait hal itu. Cara tradisional tersebut menurut saya sudah jarang ditemui,” tuturnya.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sangat penting, merupakan cara termudah untuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Manfaat ASI eksklusif telah terbukti membantu anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga meminimalkan risiko terjadinya Stunting pada anak.
“ASI is the best. Saya anak dua perempuan dan cucu lima, menyusui ASI sampai setahun lancar. Usahakan ASI jangan sampai susu formula. Madu saja tidak boleh selama enam bulan. Bayi ASI is the best,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Kendal, Akhmat Suyuti berharap, yang hadir dalam acara tersebut memahami apa yang disampaikan Tuti N Roosdiono. Terlebih, dapat menyampaikan ilmu yang didapat kepada sanak saudara hingga pada akhirnya tahun 2024 yang ditargetkan angka Stunting secara nasional dapat turun 14 persen.
“Tentu kita ketahui, apa yang dilakukan ibu Tuti merupakan bentuk kepedulian beliau terhadap masyarakat Kendal untuk menekan angka Stunting. Saya juga menyampaikan terimakasih atas kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Semoga, ibu Tuti senantiasa diberi kesehatan, serta umur panjang,” pungkasnya.
Koresponden : A Khairul Anam