Turunkan AKI, Sadewo Usulkan Gelang Ibu Hamil

0


Kabupaten Banyumas – Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono menghadiri koordinasi Lintas Program (LP) dan Lintas Sektoral (LS) dalam penguatan implementasi pelayanan kesehatan, serta penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kab. Banyumas, Jumat (26/8/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Banyumas, Kepala BPJS, Forkompincam, serta para dokter di wilayah Kab. Banyumas. Acara tersebut merupakan agenda rutin Dinas Kesehatan Kab. Banyumas yang bertujuan untuk mensinergikan semua stakeholder dari profesi dokter, institusi pendidikan, dan dinas, agar bekerjasama dalam membahas upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Hingga Juli 2022, di Kab. Banyumas terdapat 12 kasus kematian ibu. Penyebabnya antara lain, 6 karena eklampsia, 4 karena pendarahan, 1 karena emboli air ketuban, serta 1 karena TBC. Sedangkan, untuk kematian bayi, terdapat 144 kasus dengan penyebab karena berat badan lahir rendah, kelkong, asfiksia, pneumonia, diare, Covid-19 dan sebagainya.

Koordinasi Lintas Program (LP) dan Lintas Sektoral (LS) dalam penguatan implementasi pelayanan kesehatan, serta penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kab. Banyumas.

Dalam arahannya, Sadewo, yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyumas mengusulkan, agar dibuatkan gelang khusus ibu hamil yang memiliki cip yang nantinya tersambung dengan sistem server di dinas kesehatan. Hal itu agar memudahkan deteksi ibu hamil yang beresiko tinggi. Selain itu, Sadewo juga mengusulkan, agar dibentuk tim kecil yang terdiri dari dokter pakar untuk merumuskan solusi menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyumas, melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Banyumas, Slamet Setiadi, S. Kep, Ns, M.M., mengatakan, inovasi tersebut luar biasa dan akan menindaklanjuti usulan Wakil Bupati tersebut.

“Akan segera kami tindaklanjuti. Gelang itu selama ini dipakai untuk jamaah haji, modelnya manakala jamaah haji tersesat akan memencet gelang lalu akan terdeteksi oleh server, kemudian petugas akan mencari. Nanti akan kami ujicoba kalau memang hasilnya bagus, kedepan akan kita siapkan. Namun akan kami kaji dulu,” jelasnya

Sekdin ini juga berharap, angka kematian ibu dan angka kematian bayi tidak bertambah. Data tahun 2020, ada 44 kasus, 33 diantaranya karena Covid-19. Sedangkan tahun 2022, dari 12 kasus kematian ibu hamil tidak ada yang terpapar Covid-19.

“Meskipun ini PR yang berat, dan butuh kerja keras, butuh kesadaran dari semuanya, bahkan peran serta masyarakat. Karena, kebersamaan dan kepedulian kepada ibu hamil adalah kunci utama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” pungkasnya.

Koresponden : Karsim – Dwiyan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here