Kota Semarang – Warga RT 10/RW 03 Kelurahan Ngaliyan yang sedang melakukan Senam Bersama nampak terkejut, pasalnya mereka kedatangan pimpinan tertinggi legislator Kota Semarang, Kadar Lusman. Adapun hadirnya sosok Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang ini tak lain dan tak bukan adalah untuk menyambung tali silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi warga di luar masa reses.
Mengawali sambutan, Kadar Lusman menyampaikan bahwa tugas seorang wakil rakyat yang paling utama adalah mendengarkan aspirasi tersebut untuk kemudian nantinya diperjuangkan di lingkup parlemen dengan solusi yang strategis. Tidak harus melalui acara formal, sering turun ke bawah (turba) baginya juga mempunyai signifikansi penting yang berimplikasi pada terciptanya pembangunan daerah yang representatif dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

“Saya lahir dan berasal dari masyarakat, artinya kerja politik saya juga harus untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, maka saya perlu bersilaturahmi dengan warga Ngaliyan, supaya aspirasi-aspirasi panjenengan ini bisa saya dengarkan, bisa saya perjuangkan, dan bisa kita carikan alternatif solusinya bersama-sama. Saya kira tidak harus melalui kegiatan formal seperti halnya reses, tapi dengan acara seperti ini sebenarnya juga efektif,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, warga menyampaikan aspirasi serta keluhannya terkait pengaspalan, talud, serta pemindahan lokasi SMP 16 yang terkena pemangkasan karena pembangunan exit tol. Perihal pemindahan lokasi SMP 16 pun keputusan ada di dinas pendidikan dengan biaya dari pusat, infonya anggaran telat sehingga belum bisa dibangun tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Kadar Lusman meminta warga tidak terlalu khawatir dengan adanya exit tol ini, karena faktanya pembangunan sudah dikaji terlebih dahulu dari pusat dan sudah disesuaikan dengan program prioritas dari pusat supaya bisa dikoneksikan dengan program di Kota Semarang.
Di sisi lain, Kadar Lusman menjelaskan bahwa adanya exit tol tersebut juga dikaji berdasarkan potensi wilayah yang dimiliki oleh Ngaliyan dan Mijen. Untuk itu, ia berharap nantinya wilayah Mijen dan Ngaliyan ini bisa menerima multiplier effect melalui pembangunan aksesibilitas itu.
“Potensi yang ada di masyarakat, baik itu keunggulan komparatif seperti destinasi wisata harus dikelola oleh masyarakat. Kemudian, keunggulan kompetitif juga harus dioptimalkan, produk kreatif harus diciptakan, harapannya hal ini kemudian nanti bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jadi, mari kita bergerak bersama untuk membangun Kota Semarang, pemerintah siap untuk menstimulasi, di sisi lain, masyarakat juga harus turut berpartisipasi,” tandasnya.
Koresponden : WP