Kabupaten Pekalongan – Indonesia dikarunai oleh Tuhan begitu banyak akan tradisi budaya dan warisan leluhur yang begitu agung. Ini perlu dijaga juga dirawat sehingga eksistensi dari budaya tersebut dapat abadi serta tak lekang oleh waktu, sehingga anak cucu di masa depan dapat mengenali budaya yang dimiliki Indonesia.
Seperti Tradisi Nyandran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Tradisi tersebut berlangsung di dua tempat yaitu di Makam Mekar Agung dan Makam Sibedug dan mengambil hari baik yakni di Jumat Kliwon (25/3/2022).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pekalongan, Rossi Ardiyanti yang juga warga Desa Kebonagung ikut berbaur bersama masyarakat melaksanakan Tradisi Nyadran.
Rossi menerangkan, bahwa Tradisi Nyadran dilaksanakan oleh masyarakat Kebonagung pada bulan Ruwah atau bulan Syakban sebelum bulan Ramadhan bertujuan untuk mengirimkan doa kepada para leluhur dan saling memaafkan sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Ia juga menjelaska, bahwa Tradisi Nyadran merupakan kegiatan bagian dari kearifan lokal yang baik, disamping untuk silaturahmi sesama warga untuk saling memaafkan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan, juga sebagai intropeksi untuk menata diri bahwa setelah kehidupan di dunia pasti ada kematian.
“Dengan Nyadran dimakam ini kita bisa intropeksi untuk menata diri kita, bahwa setelah kehidupan di dunia pasti ada kehidupan lagi di akhirat yang harus kita pertanggungjawabkan,” pesan Srikandi Banteng muda ini.
Nyadran di Desa Kebonagung berlangsung sederhana penuh kekeluargaan diawali pembacaan zikir tahlil dan doa kemudian ditutup dengan makan bersama.
Koresponden: Gus Santo