Kabupaten Pekalongan – Mendapati kabar tanggul sungai Meduri di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto kembali jebol, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul bersama Camat Tirto dan Kepala Desa Jeruksari langsung meninjau ke lokasi. Setidaknya 2 RT dan sejumlah tambak diterjang banjir dengan ketinggian air yang berbeda di masing-masing tempat, Rabu (17/11/2021).
Diketahui, banjir terjadi akibat tanggul yang tidak kuat menahan debit air pasang yang tinggi. Lokasi jebolnya tanggul di Desa Jeruksari. Namun, sebelumnya tidak ada himbauan dari pemerintah desa atau kecamatan kepada warga untuk mengungsi.

Maka, Sumar meminta agar intensitas koordinasi dengan pihak terkait untuk ditingkatkan serta sosialisasikan ke masyarakat, baik lewat media elektronik serta media sosial lainnya terkait dengan perkembangan cuaca yang ada di Kabupaten Pekalongan agar masyarakat tetap tenang, adapun jika akan terjadi banjir, masyarakat bisa mengungsi.
Selain itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan ini juga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus memantau perkembangan cuaca dan melakukan mitigasi bencana untuk memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pekalongan siaga dalam memasuki masa musim penghujan.
“Kita tahu bersama, Kabupaten Pekalongan merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam seperti banjir, rob, longsor, dan tanah bergerak. Sehingga memasuki masa penghujan seperti saat ini, perlu dipersiapkan langkah antisipasi terutama banjir dan longsor,” katanya.
Sumar mengapresiasi langkah Pemkab dalam menanggulangi banjir maupun rob. Kendati demikian, pihaknya menemukan masih ada kekurangan yang harus ditingkatkan. Maka ia meminta Pemkab untuk segara memperbaiki tanggul yang jebul dan meningkatkan progres kinerja.
“Saya minta agar diperbaiki sesegera mungkin, agar tidak membahayakan. Saya juga mengajak untuk bergotong royong bersama-sama dalam mengatasi banjir rob dan banjir air hujan, agar Pekalongan ini benar-benar bebas dari banjir,” ajaknya.
Sumar menjelaskan, banjir air hujan bisa teratasi jika di daerah atas yang merupakan daerah tangkapan air, harus dijaga fungsinya jangan sampai ada penebangan liar sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan. Sementara terkait banjir rob, ini harus diselesaikan bersama-sama secepat mungkin.
Koresponden: Romi