Tinjau Pelaksanaan Rapid Antigen di Sekolah, Bupati Tiwi: Prokes Harus Tetap Dilaksanakan

1

Kabupaten Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, yang akrab disapa Tiwi didampingi Kapolres Purbalingga, Era Johny Kurniawan meninjau pelaksanaan rapid antigen di SMK Negeri 1 Bukateja. Rapid Antigen ini dilakukan guna memastikan siswa-siswi SMK N 1 Bukateja sehat dan tidak terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (22/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Bupati Tiwi mengatakan,“Testing rapid antigen ini untuk siswa-siswi yang saat ini sedang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” tuturnya.

Bupati Tiwi meninjau rapid antigen di SMK Negeri 1 Bukateja

Bupati Tiwi menambahkan, ada kurang lebih 250 siswa SMK N 1 Bukateja yang melakukan rapid antigen. Seluruh siswa yang melakukan rapid antigen dinyatakan negatif. Bupati Tiwi juga menyampaikan, setelah dilakukan testing dengan hasil non reaktif, maka tidak ada kekhawatiran. Meskipun demikian, Bupati Tiwi menjelaskan, kedepan akan dilakukan kajian dan evaluasi di beberapa wilayah kecamatan yang berada di Kab. Purbalingga.

“Untuk memastikan kesiapan PTM, sementara kita lakukan kajian evaluasi terlebih dahulu. Saya berharap, dengan adanya rapid antigen, sekaligus kajian evaluasi, PTM bisa kembali diperbolehkan,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Tiwi yang juga Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPC PDI Perjuangan Purbalingga berpesan, agar seluruhnya taat dan patuh menjalankan protokol kesehatan yang telah menjadi anjuran Pemerintah.

Bupati Tiwi meninjau siswa tang sedang menjalankan isolasi mandiri terpusat

Tidak hanya itu, Bupati Tiwi juga menjelaskan, sebanyak 64 siswa SMP Negeri 4 Mrebet, dari 90 siswa yang dinyatakan reaktif Covid-19 melalui hasil tes rapid antigen, dilakukan tes ulang dengan PCR. Hasilnya, 20 siswa dinyatakan positif dan 44 anak tidak terkonfirmasi Covid-19.

“20 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan dipisah dari 44 siswa yang hasil PCRnya negatif. Sementara, 30 siswa yang belum menjalani isolasi mandiri terpusat dan melakukan PCR ulang, nantinya akan dijemput oleh petugas kesehatan,” terangnya.

Meskipun 44 siswa dinyatakan negatif melalui tes PCR ulang, namun mereka belum diizinkan pulang hingga masa isolasi mandiri selesai. Kurang lebih selama 10 hari, para siswa akan menjalani isolasi mandiri terpusat yang dipantau langsung oleh tenaga kesehatan, serta tim gugus tugas Covid-19.

Koresponden : Agung

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here