THR; Bukti Indonesia Negara Paling Dermawan se-Dunia

0

Kota Semarang – Momen Idul Fitri atau sering disebut ‘Lebaran’ adalah hari kemenangan bagi umat muslim setelah sebulan penuh beribadah menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Tidak hanya menjadi fitrah atau kembali suci yang dimaknai secara spiritual, di Indonesia, Lebaran mempunyai banyak sisi menarik, termasuk sisi kultural yang sarat nilai-nilai filosofis.

Klaim Indonesia sebagai penduduk yang paling dermawan di dunia sepertinya tidak terlalu berlebihan. Bukti nyata yang bisa menjadi tolak ukur adalah saat Lebaran tiba, masyarakat sangat familiar dengan istilah ‘THR’ alias Tunjangan Hari Raya.

Rasanya memang tak lengkap Lebaran tanpa THR, budaya yang menjadi tradisi turun temurun. Mungkin ini juga menggambarkan sedikit pimikiran Marx, yakni masyarakat tanpa kelas. Semua berlomba untuk saling berbagi.

Dari masyarakat kelas atas, menengah, hingga bawah, mereka disibukkan saling memberi; bos kepada pekerja, pemerintah kepada pegawai, lalu pekerja dan pengawai ini masih membagikan lagi kepada sanak saudara di bawahnya.

Lantas hal apa saja yang mempengaruhi budaya Lebaran ini bisa terjaga dari waktu ke waktu, lintas zaman dan generasi? tentu tak lepas dari aspek sejarah dan kultural bangsa Indonesia.

Aspek spiritual dalam tradisi filisofis umat muslim ada istilah Idhalus Syurur, memasukkan kegembiraan ke hati orang lain atau praktik nyatanya adalah bersedekah.

Dengan berbagi uang-uang baru saat lebaran tiba, itulah cara membuat orang lain bahagia, apalagi orang Indonesia semangat gotong royongnya sangat tinggi. Bagaimana tidak, mereka bahkan sampai pada titik ‘berpatungan’ untuk bisa memberi THR saat Lebaran.

Tradisi THR tercatat pertama kali pada era kepemimpinan Bung Karno. Saat itu, Sokeirman Wirjosandjojo dari Partai Masyumi yang merupakan perdana menteri sekaligus menteri dalam negeri Indonesia ke-6, memberi THR yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan PNS.

Mereka adalah kelompok yang terdiri dari priyayi, menak, kaum ningrat, tentara dan sekelasnya, yang dibayarkan sebesar Rp. 125 – Rp. 200 atau juga bisa dalam bentuk beras.

Hal tak kalah menarik selain berbagai THR dalam bentuk uang, terdapat akulturasi budaya dari sisi kudapan. Tak asing kala Lebaran tiba, ketika di tempat saudara atau tetangga, kita makan Nastar atau Kastengel. Dua kudapan itu tak lepas dari budaya Tingkok dan Belanda.

Maka dari fakta-fakta menarik di atas, tak terlalu berlebihan jika kita menarik kesimpulan bahwa penduduk Indonesia ini kita klaim sebagai penduduk paling dermawan sedunia.

Akhir kata, sudah dapat THR belum hari ini? Jangan lupa berbagi ya.

Penulis : WP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here