Kota Tegal – Kebijakan Pemkot Tegal sampai detik ini masih menutup kawasan Alun-Alun Kota Tegal. Merespons hal itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, H. Edy Suripno meminta disudahi. Pihaknya juga mengajak semua komponen di Kota Bahari, bersama-sama gotong royong membangun ekonomi masyarakat. Apalagi usai dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun berturut-turut, hampir semua merasakan dampaknya.
Mas Uyip sapaan akrab Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal itu mengatakan tujuan pembangunan harus berorientasi pada pengembangan ekonomi. Karena, bagaimanapun juga, APBD itu merupakan cara mensejahterakan masyarakat. “Kesejahteraan akan terwujud, bila program dan kegiatan yang tak lain bersumber dari APBD,” katanya.
Lebih lanjut, legislator Banteng ini juga menjelaskan, APBD yang ditentukan Pemkot Tegal dengan DPRD terkait dengan pembangunan di Jalan Ahmad Yani, Pancasila, dan Alun-alun awalnya orientasinya adalah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan ekonomi. Karenanya, DPRD pun mendukung dan mendorongnya.
“Suksesnya pembangunan bukan dilihat dari megah dan waw nya saja tetapi juga dilihat dari roda perekonomian di masyarakat sekitar,” terangnya.
Untuk itu, ujar dia, kalau memang alasannya untuk mencegah Covid-19, selama 2 tahun itu sudah cukup. APBD yang bersumber dari uang rakyat, dialokasikan ke penanganannya itu cukup. Sekarang di awal tahun 2022 sudah saatnya masyarakat mendapatkan haknya untuk dilayani, dilindungi,disejahterakan.
“Mari di tahun 2022 ini kita bersama membangun ekonomi masyarakat khususnya para PKL (Pedagang Kaki Lima), tukang parkir dan lainya . Kawasan yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan untuk geliat ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.
Koresponden: Gus