Kabupaten Pekalongan – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pada dasarnya ialah tempat untuk bermusyawarah dan menampung usulan masyarakat, sehingga melahirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.
“Musrenbang sebagai tempat musyawarah dan wadah usulan masyarakat agar menjadi program yang dapat direalisasikan sesuai prioritas,” papar Rizal, Rabu (2/2/2022).
Hal tersebut disampaiakn anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pekalongan, Taufik Rizal saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Karanganyar tahun 2022 yang dilaksanakan di aula Kantor Kecamatan Karanganyar.
Hadir dalam acara tersebut, anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Fraksi PDI Perjuangan, Taufiq Rizal, perwakilan Bappeda, DPU, Dinkes, Camat Karanganyar, unsur Forkompimcam, Kepala Desa, BPD, dan perwakilan organisasi masyarakat.
Dalam Musrenbang Kecamatan Karanganyar, masyarakat sebagian besar mengusulkan terkait penanganan daerah aliran sungai pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa pekan lalu. Musibah tersebut mengakibatkan jembatan Jangkar yang menghubungkan Kecamatan Karanganyar ke Kecamatan Lebakbarang putus.
“Masalah kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor harus dicarikan jalan keluarnya, daerah yang mengalami bencana alam termasuk katagori daerah dengan status darurat maka dapat mengajukan untuk mendapatkan bantuan khusus,” papar Rizal yang duduk di Komisi III DPRD dan sebagai Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan.
Pada Musrenbang ini, ada yang unik yakni setiap desa-desa di Kecamatan Karanganyar mengirimkan hasil bumi sebagian besar mereka membawa buah durian dan memang Kecamatan Karanganyar terkenal duriannya yang enak dan murah.
“Duriannya rasannya mantap dan legit. Tradisi ini harus dijaga dan dilestarikan sehingga menjadi ciri khas dari Kecamatan Karanganyar,” ucap wakil rakyat dari Dapil 5 (Kecamatan Karanganyar, Lebakbarang, Petungkriyono, Doro, dan Talun).
Koresponden: Gus Santo