Taufik Ajak Anak Muda Lestarikan Budaya Daerah

0

Kabupaten Cilacap – Dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Cilacap ke-167 Tahun, Kecamatan Jeruklegi menggelar pentas kesenian wayang kulit dengan dalang Ki Guntur Riyanto asal Kecamatan Maos dan Ki Kuswadi Purwo Noto Carito (Kepala Desa Karangkemiri), di halaman pendopo Kecamatan Jeruklegi.

Dalam kesempatan ini, hadir Ketua DPC PDI Perjuangan, sekaligus Ketua DPRD Kab. Cilacap, Taufik Nurhidayat, anggota DPRD Kab. Cilacap Fraksi PDI Perjuangan, Andry Leonard Rotty, Camat Jeruklegi, Rosikin, S.Sos., M.M., Forkopimcam Jeruklegi, TP PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, Karangtaruna, serta masyarakat umum, Jumat (17/3/2023).

Pentas kesenian wayang kulit dengan dalang Ki Guntur Riyanto asal Kecamatan Maos dan Ki Kuswadi Purwo Noto Carito (Kepala Desa Karangkemiri), di halaman pendopo Kecamatan Jeruklegi.

Membuka sambutan, Camat Jeruklegi, Rosikin mengungkapkan bahwa pagelaran wayang kulit untuk menyambut HUT Kabupaten Cilacap ke-167 Tahun. “Terima kasih atas kehadiran pak Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, bapak Taufik Nurhidayat, beserta wakil ketua dan anggotanya, bapak Andry Leonard Rotty. Terima kasih juga untuk masyarakat yang telah hadir untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit. Kota Cilacap akan memasuki usia ke 167 tahun, kita berharap bersama agar Cilacap semakin berkembang,” ungkapnya.

Sementara itu, Taufik Nurhidayat mengatakan, pentas kesenian terutama wayang kulit perlu dijaga dan dilestarikan bersama. “Di negara kita terdapat berbagai macam kesenian budaya, yang turun temurun dari nenek moyang kita. Maka kita sebagai generasi penerusnya, wajib menjada kelestariannya agar kesenian budaya kita selalu ada, dan semakin dikenal di mata dunia. Perlu diketahui, bahwa ada beberapa negara asing yang telah mempelajari kebudayaan dan kesenian kita, itu tandanya budaya kesenian kita diterima oleh negara lain,” tuturnya.

Menambahkan, Taufik Nurhidayat berharap, agar generasi milenial tidak alergi dengan budaya lokal atau daerah. Pihaknya melihat, kebanyakan anak muda mengikuti budaya luar negeri, itu sangat disayangkan.

“Kita tidak boleh alergi dengan budaya daerah atau budaya lokal kita sendiri, kita harus bangga. Anak muda Indonesia jangan mudah teracuni gaya orang-orang luar negeri atau negara lain. Seperti pentas seni wayang ini, kita wajib jaga dan melestarikannya,” tutupnya.

Koresponden : Arsend

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here