Kabupaten Banjarnegara – Dalam rangka mendukung Petani Padi di wilayahnya, Sunarko, S.P., salah satu Kader PDI Perjuangan Banjarnegara, yang juga KomandanTe Bintang Dua Dapil 3 Banjarnegara mengembangkan Alat Tanam Padi Mata Dobel (Atap Madul). Alat tersebut terbuat dari bahan yang sederhana, yakni kombinasi besi holo dan kayu.
Sunarko mengungkapkan, alat Atap Madul ini sebenarnya sudah banyak diketahui oleh para Petani. Dirinya mengembangkan alat ini berdasarkan efisiensi penggunaan alat untuk pembuatan jarak tanam padi (prapatan) dengan ukuran 25 cm x 20 cm. Atap Madul ini bukan alat modern. Setidaknya bisa dipakai sesuai dengan kondisi lahan setempat (lokal).

“Atap Madul merupakan penggabungan dua alat menjadi satu. Jadi, ketika membuat jarak tanam padi sudah tidak perlu lagi membawa dua alat, sehingga lebih praktis. Alat ini memiliki dua warna yakni, warna merah 25 cm dan warna hitam 20 cm. Warna merah dengan ukuran 25 cm untuk membuat lajur (barisan) tanam. Sedangkan mata warna hitam dengan ukuran 20 cm untuk membuat prapatannya,” jelasnya.
Menurutnya, untuk membuat alat atap madul ini dari segi biaya cukup efisien, dengan bahan yang cukup mudah didapat yakni, besi holo dan kayu. Alasan memakai besi holo, agar awet apabila terkena panas dan air. Sedangkan mata dobelnya kita pakai kayu yang dicat. Alat ini merupakan bagian dari teknologi jarwo riting plus plus yang dikembangkan.
“Saya berharap, alat ini bisa memberikan solusi, serta bisa dikembangkan oleh para Petani yang berada di Kecamatan Susukan dan Banjarnegara pada umumnya. Kami siap untuk membantu, apabila Petani mengalami kesulitan untuk membuat alat Atap Madul ini,” imbuhnya.
Sunarko mengajak kepada Petani untuk berinovasi di bidang Pertanian, agar petani maju, mandiri dan modern, serta sejahtera. Terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Petani, dirinya siap membantu untuk mencarikan solusinya.
Koresponden : Chrisna