Sumanto: Wayang Adalah Jati Diri Bangsa Yang Mengakar

0
Foto: Sumanto Hadiri Pementasan Wayang Kulit

Kabupaten Karanganyar – Penonton begitu menikmati pertunjukan wayang dengan lakon ‘Pandawa Labuh’ yang menceritakan kisah Pandawa terusir dari istananya karena intrik Sengkuni. Suasana hangat pertunjukan wayang itu dibawakan Ki Danang Manteb Sudarsono dalam rangkaian Dialog Parlemen Media Tradisional ‘Nguri-nguri Kebudayaan Karanganyar’ yang disiarkan secara live di Radio RGM 107.00 di Sanggar Ki Bima Manteb Sudarsono, Karanganyar, Minggu (20/3/2022).

Hadir sebagai narasumber, Ketua Komisi B DPRD Jateng Sumanto, dalang Ki Danang, dan pamong budaya Dinas Pendidikan Kebudayaan Karanganyar Sularno.

Foto: Sumanto Mengajak Masyarakat Untuk Melestarikan Kesenian Wayang Kulit

Mengawali, Sumanto mengatakan wayang adalah jati diri bangsa yang sudah mengakar lama karena mempunyai nilai filosofi kuat. Selain itu, perkembangan teknologi yang cepat dan pengaruh budaya asing bukan menjadi penghalang seniman untuk berkarya.

“Banyak nilai-nilai norma masyarakat yang diambil dari kisah pewayangan, seperti Mahabarata menceritakan bagaimana perjuangan Pandawa mendirikan kerajaan yang makmur. Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan derasnya pengaruh budaya asing seharusnya bukan menjadi penghalang seniman untuk berkarya, malahan bisa menjadi tameng agar nilai-nilai luhur asli masyarakat bisa tetap terjaga. Jangan sampai suatu saat pertunjukan wayang kulit malah dipentaskan orang asing dan masyarakat lokal hanya jadi penonton saja,” jelas politikus PDI Perjuangan tersebut.

Ki Danang yang merupakan anak dari Alm. Ki Mantep Sudarsono menuturkan perkembangan teknologi informasi bisa menjadi alat untuk mengenalkan wayang lebih luas. Setiap pertunjukan wayang, ada pembelajaran hidup dan pesan kondisi keadaan masyarakat saat ini.

“Pertunjukan wayang kulit bisa disiarkan dan dinikmati secara daring akan sangat berarti, kerana masyarakat bisa mengetahui dan belajar nilai kehidupan dari kisah wayang. Cerminan keadaaan masyarakat, seringkali dipentakan dalam pertunjukan sebagai pengingat bahwa kita masih ada nilai-nilai tradisi yang tidak boleh dilupakan,” katanya.

Sementara, Sularno menilai jikalau seniman-seniman tradisional harus bisa lebih fleksibel dalam mementaskan dan melestarikan kesenian tradisional. Seniman wayang, dalang dan pengiringnya adalah aset berharga bagi daerah dan sudah sepatutnya dijaga bersama-sama.

“Keberadaan seniman dalang wayang kulit saat ini mulai banyak digemari kalangan masyarakat karena sudah mulai memanfaatkan perkemabangan teknologi yang ada. Pertunjukan disiarkan secara live di media sosial, perlahan mulai banyak minat generasi muda untuk ikut mempelajari kesenian ini. Dalang, sinden, bersama pengiringnya adalah aset yang tidak ternilai karena mereka penjaga tradisi leluhur agar tidak tergerus karena perkembangan jaman begitu pesat,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga turut dihadiri Wakil Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto SE, KomandanTe Bintang Dua Karanganyar, serta struktural PAC PDI Perjuangan Karanganpandan.

Koresponden : Tyo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here