Kabupaten Karanganyar – Ketua Komisi B DPRD Jateng, H. Sumanto, S.H prihatin karena daerah lumbung pangan di Jawa Tengah seperti Klaten dan Karanganyar justru menjadi kantong kemiskinan.
Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika kebijakan pemerintah, khususnya Pemprov Jateng fokus pada sektor pertanian.
“Saya kira kebijakan pemerintah ke sektor pertanian sudah ada, hanya saja belum fokus,” ujar Sumanto, Rabu malam (11/5/2022).
Selain menekan biaya produksi seperti kemudahan mendapatkan air irigasi dan pupuk subsidi serta bibit padi yang murah, lanjut Sumanto, pemerintah juga bisa meningkatkan atau menyesuikan harga pasca panen.
Di samping itu, pemerintah juga harus menghentikan impor beras di saat para petani panen agar harga beras tidak anjlok dan petani makin terpuruk.
Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng tersebut mengatakan, dibanding kenaikan harga produk lainnya, kenaikan harga beras sangat lamban bahkan cenderung tertinggal. Ia mencontohkan, tahun 2000 harga 1 gram emas setara atau bisa dibeli dengan 23 kg beras, sekarang harga 1 gram emas setara dengan 90 kg beras.
Dalam kesempatan itu, Sumanto juga meminta pemerintah mendorong para milenial atau anak muda agar tertarik menjadi petani.
“Jadikan semboyan, bahwa menjadi petani itu keren tidak kalah dengan profesi lain,” ungkapnya.
Sebab, menurut dia, jumlah petani di Indonesia makin berkurang dari 65 persen kini tinggal 23 persen.
“Itu pun yang tersisa tinggal orang tua-tua yang usinya sudah lebih dari 50 tahun,” pungkasnya.
Koresponden : ERS