Kabupaten Pemalang – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang mengumpulkan para KomandanTe yang berjumlah 27 dengan agenda memberikan sosialiasi terkait Program Indonesia Pintar (PIP) sebagaimana program dari Pemerintah Pusat, Sabtu (02/04/2022).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang, H. Junaedi saat memimpin rapat menjelaskan bahwa sudah menjadi kewajiban kader Partai yang ada distruktural, fraksi dan terutama yang Komandante Bintang Dua untuk turut serta mendukung dan mensukseskan program pembangunan yang digalakkan Pemerintahan Pusat. Salah satunya adalah dengan mensukseskan PIP.
“Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan perluasan akses dan kesempatan belajar bagi peserta didik sampai dengan mahasiswa dari keluarga miskin, rentan miskin untuk bisa membiayai pendidikannya,” jelasnya.
Di masa pandemi Covid-19, Junaedi memaparkan data bahwa Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pemalang meningkat menjadi sekitar 34 ribuan. Data ini merupakan data terbesar di seluruh Provinsi Jawa Tengah. Oleh karenanya, PDI Perjuangan merasa prihatin melihat data ini, sehingga harus diteliti aspek yang sangat mendukung data ATS sangat tinggi, sehingga perlu dicarikan solusi terbaik untuk mengatasi ini.
“Di masa pandemi yang terjadi dua tahun terakhir ini, data ATS mengalami peningkatan signifikan mencapai 34 ribuan atau terbesar di Jawa Tengah. Untuk itu, kita berkumpul di sini untuk membantu Pemerintah Pusat untuk menangani dan mengatasi permasalahan ini. Pemerintah sudah lama meluncurkan Program Indonesia Pintar atau PIP, untuk itu kita bantu dengan mencari anak-anak disekitar kita yang tidak lagi sekolah maupun mereka yang kesulitan untuk membiayai sekolahnya,” terangnya.
Junaedi meminta semua Komandante turun ke bawah sebagai bagian konsolidasi ke masyarakat untuk mengetahui sejauh mana anak didik di lingkungan mereka mampu menempuh pendidikan terutama di wilayah tempur para KomandanTe.
Ada tiga target utama yang diharapkan pemerintah terkait PIP diantaranya adalah agar anak usia sekolah mampu menyelesaikan pendidikan sampai tingkat menengah, kemudian mencegah anak sekolah mengalami DO (Drop Out) sebagai akibat kesulitan ekonomi dan yang terakhir adalah menarik mereka yang DO untuk kembali bersekolah.
“Tiga tujuan PIP yang tadi saya uraikan harus kita bantu agar program pemerintah berjalan dengan baik dan mutu dunia pendidikan di Kabaupaten Pemalang semakin baik,” tambahnya.
Rapat dan pengarahan yang dilaksanakan dengan santai ini dilanjutkan dengan diskusi serta masukan dari seluruh peserta, baik yang duduk di Komisi D yang merupakan bidang tugasnya, Komisi A yang berkaitan dengan Disdukcapil sebagai pemegang data kependudukan, serta semua peserta membahas serta membedah sejauh mana ATS terjadi di Kabupaten Pemalang, kesulitan-kesulitan dalam penanganannya sampai dengan menemukan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan masalah tersebut
Koresponden : Agus Siswanto