Kabupaten Grobogan – Sri Sumarni, kader PDI Perjuangan yang sekarang menjabat sebagai Bupati Grobogan memimpin rapat koordinasi lintas sektoral di Ruang Wakil Bupati Grobogan, pada Selasa (12/04/2022).
Tampak giat tersebut hadir pula Wakil Bupati Bambang Pujiyanto, unsur Forkopimda Grobogan, Kepala Bappeda Grobogan, dan jajaran kepala OPD terkait yang mengikuti secara daring maupun luring.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bupati Grobogan Sri Sumarni membahas terkait laporan mengenai minyak goreng, progress perbaikan jalan penghubung Gubug – Kedungjati, persiapan Pos Pam Lebaran hingga stok darah di PMI Grobogan.
Pada rapat itu, Sri Sumarni meminta kepada jajarannya, termasuk Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan, Pradana Setyawan untuk turun ke bawah melihat langsung bagaimana perkembangan kondisi di lapangan.
“Saya minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk harus turun langsung ke bawah melihat ke lapangan karena harga minyak goreng terlalu tinggi,” tegas Sri Sumarni.
Menurut Sri Sumarni, pihaknya mendapatkan laporan bila minyak goreng curah yang harga normalnya sekitar Rp. 14 ribu hingga Rp. 15,5 ribu per liter, namun saat ini mencapai Rp. 19-20 ribu per liternya.
“Saya tegaskan harga pasaran untuk minyak goreng tersebut sudah jelas melebihi HET yang ditetapkan pemerintah. Apalagi minyak goreng saat ini merupakan isu nasional yang tidak hanya terjadi di Kab. Grobogan saja,” imbuhnya.
Meski menjadi isu nasional, pihaknya menegaskan agar Disperindag Grobogan turun ke lapangan untuk memantau ketersediaan pasokan dan harga minyak goreng. Terlebih menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah nanti jangan sampai harga kebutuhan pokok terlampau tinggi, seenaknya sendiri.
Koresponden : Nanang – Faisal