Sri Sumarni: Gugah Pusaka Bumi Pepali

0
Foto: Sri Sumarni Gugah Pusaka Bumi Pepali

Kabupaten Grobogan – Menurut Bupati Grobogan Sri Sumarni, bahwa Bumi Pepali sendiri adalah nasehat utama yang tidak boleh dilanggar. Kemudian harus dijunjung tinggi dan bertuah, karena mengandung hikmah hingga karomah dari sang penyampai atas izin Allah SWT.

Senin (20/03/2023), hal tersebut dikatakan Sri Sumarni ketika menyambangi Makam Ki Ageng Selo. Di mana menurutnya, Pepali Ki Ageng Selo ini memuat tujuh pitutur, yakni;
1. Ojo agawe angkuh (jangan bertindak angkuh),
2. Ojo ladak lan ojo lali (jangan bengis dan jahit),
3. Ojo ati serakah (jangan berhati serakah),
4. Ojo celimut (jangan panjang tangan),
5. Ojo mburu aleman (jangan mencari pujian),
6. Ojo ladak; wong ladak pan gelis mati (jangan bengis dan emosian, bisa cepat mati),
7. dan ojo ati ngiwo (jangan condong ke kiri).

“Sejarah Kab. Grobogan sangat lekat dengan keris dan pusaka. Gugah Pusaka Bumi Pepali sendiri memiliki makna dengan maksud untuk melestarikan warisan budaya negeri kita yang Adiluhung ini,” papar Sri Sumarni.

Oleh karenanya, dengan kisah di era para Wali Songo dan Sunan-sunan di Zaman Kerajaan Majapahit itulah masih tertinggal banyak pusaka yang dimasukkan di dalam Grobog, sehingga kemudian daerah itu dinamakan Grobogan.

Lantas orang nomor satu di Kab. Grobogan itu menegaskan, di mana keris hari ini tidak hanya semata-mata berfungsi sebagai senjata tradisional, tetapi juga memiliki nilai-nilai filosofis dengan estetika yang tinggi. Hal itu dikarenakan kaya terhadap karya seni dengan keindahan serta mempunyai nilai historis sebagai identitas kebudayaan. 

“Oleh karenanya, bagi kita dan anak-anak muda para generasi penerus untuk wajib hukumnya nguri-uri atau melestarikan seni maupun budaya bangsa. Ini penting agar pusaka keris tetap lestari dan tidak akan luntur diguyur perkembangan zaman,” pungkasnya.

Koresponden : Faizal – Janu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here