Sri Ruwiyati Hadiri Acara Merdi Dusun Bersama Warga Melikan

0
Foto: Sri Ruwiyati Menghadiri Acara Merdi Dusun

Kabupaten Banjarnegara – Ritual Merdi Dusun Melikan, Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh dilaksanakan tepar pada 1 Suro atau Muharram. Tradisi ini menjadi salah satu acara tahunan yang hingga saat ini terus dilaksanakan. Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Tempur Elektoral Bintang Tiga Dapil Jawa Tengah 10, Hj. Sri Ruwiyati, S.E., M.M saat menghadiri acara merdi dusun setempat, Selasa 18/7/2023

Tampak hadir dalam kegiatan ini Wahju Djatmika, Al.BS, S.E sosok Komandan Tempur Elektoral Bintang Dua Dapil Banjarnegara 1 yang juga sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Kepala Desa Bojanegara Ahmad Yahya, tokoh masyarakat, budayawan, serta tokoh pemuda.

Foto: Acara Merdi Dusun yang Dilaksanakan oleh Warga Melikan

Lebih lanjut, Sri Ruwiyati mengatakan Merdi Dusun Melikan ini merupakan sebuah tradisi untuk bersyukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan limpahan berkah yang diberikan untuk masyarakat.

“Saya berharap melalui merdi desa ini, tali silaturahmi antar sesama warga semakin erat serta kegotong-royongan antar masyarakat desa semakin meningkat,” imbuhnya

Sri Ruwiyati maupun Wahju Djatmika pada kesempatan ini tak lupa mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warga Dusun Melikan yang terus dilakukan guna nguri-uri budaya tersebut.

Terkait pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk oleh Ki Dalang KRT Anom Sarjhono, BA asal Banjarnegara, Sri Ruwiyati mengajak warga untuk melestarikan warisan kebudayaan dan kesenian yang sudah turun-temurun itu agar tidak punah. Dengan demikian, keanekaragaman kebudayaan tetap terjaga sekalipun di era modern seperti saat ini.

“Semoga melalui kegiatan ini, masyarakat Dusun Melikan semakin guyub rukun, makmur dan sejahtera, Desa Bojanegara semakin maju,” pungkas Sri Ruwiyati yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah.

Sementara itu, Ketua Panitia Merdi Dusun Melikan, Wikono didampingi Ahmad Yahya membacakan doa bersama untuk mengawali prosesi ruwatan bumi Melikan yang dipimpin oleh Kiyai Rohmat.

“Doa ini tentu agar kita semua diberikan keselamatan dan kesejahteraan. Setelah doa bersama dilanjutkan ruwatan dipimpin Ki Dalang KRT Anom Sarjhono BA dari Banjarnegara,” katanya.

“Jadi, dalam prosesi ruwatan, nanti akan dilakukan kidungan oleh ki dalang dan doa air suci dari 7 tempuran sungai yang ada di desa. Setelah dibacakan mantra, air tersebut kemudian dicampur dengan leri (cucian beras). Selanjutnya, air dan gunungan hasil bumi Melikan tersebut dibagikan kepada warga,” ujar Wikono.

Air tersebut kemudian disiramkan ke semua tempat segala penjuru, termasuk di sawah, kebun, kolam ikan, dan lahan pertanian, dengan harapan, hasil panenan semakin melimpah dan warga semakin makmur.

Ahmad Yahya menyampaikan ruwatan ini merupakan agenda tiga tahunan. Sedangkan untuk bersih kubur atau makam menjadi agenda rutin 3 kali selama setahun.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Sri Ruwiyati dan Pak Wahdju Djatmika serta warga masyarakat yang telah bergotong-royong melakukan kegiatan ini,” pungkasnya.

Koresponden : Crishna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here