Sri Mulyani: Uji Petik Tes Swab di Sekolah Klaten Digelar Rutin Setiap Bulan

0

Kabupaten Klaten – Dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Pemkab Klaten akan melaksanakan uji petik bagi guru dan siswa di sekolah secara rutin setiap satu bulan sekali. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di sekolah. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani di Kantor Pemkab Klaten, Rabu (6/10/2021).

Di beberapa sekolah yang tersebar di 26 Kecamatan di Kab. Klaten sudah dilakukan uji petik tes swab. Masing-masing sekolah diambil sampel beberapa guru dan murid untuk dites swab antigen. Sejauh ini, uji petik di sekolah berjalan baik dan hasil semuanya dinyatakan negatif Covid-19.

“Uji petik tes swab bagi guru dan murid hasilnya negatif. Nantinya, kegiatan ini akan dilakukan rutin satu bulan sekali, Hal tersebut untuk mencegah munculnya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Terlebih, saat ini sudah dimulai PTM secara terbatas di beberapa sekolah. Selain uji petik, vaksinasi bagi pelajar juga mulai digencarkan pada usia 12-17 tahun,” tuturnya.

Hj. Sri Mulyani juga meminta kepada Dinas Pendidikan Klaten, agar memberikan pembinaan terhadap kepala sekolah terkait penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, maupun di luar. Hal itu berlaku untuk semua murid dan guru, maupun tenaga karyawan di sekolah. Selain itu, untuk vaksin pelajar ditargetkan semua, sehingga untuk pelajar SMP dan SMA/ SMK dapat tervaksin. Lokasinya di sekolah yang sudah dibuatkan jadwal.

“Jangan sampai guru beraktivitas dulu ketika diluar sekolahan, jika tidak ada kepentingan. Tetap disiplin protokol kesehatan di manapun berada, agar semua juga tetap aman. Dari hasil pengawasan penerapan protokol kesehatan di sekolah, mulai dari datang dan pulang sekolah termasuk pembatasan jumlah murid sebagian besar sudah sesuai ketentuan,” imbuhnya.

Hj. Sri Mulyani yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Klaten mengungkapkan, dari hasil pengawasan, semua aman dan berjalan baik, namun tetap harus diawasi dengan ketat, terutama saat berangkat dan pulang. Hal itu harus dipastikan langsung sampai ke rumah, agar jangan sampai terjadi klaster baru. Semua ini dilakukan sebagai bentuk ikhtiar kita bersama, agar Klaten terbebas dari Covid-19.

Koresponden : Wawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here